PILU! Tak Punya Uang Beli Peti Mati, Ibu Berniat Gunakan Kotak Mie Instan Untuk Jenazah Anaknya

Mengenai kejadian tersebut, menurut surat kabar Nguoi Lao Dong, perusahaan tempat T dan suaminya bekerja juga baru angkat bicara.

Oleh karena itu, perwakilan pengusaha menegaskan, tidak mungkin perusahaan akan memecat sejumlah pekerjanya.

Pada saat yang sama, informasi bahwa "seluruh keluarga T hidup dari penghasilan suaminya sebesar 2 juta VND/bulan" adalah tidak benar.

Pihak pengusaha mengatakan, meski kesulitan karena sedikitnya pesanan, perusahaan tetap berusaha mempertahankan agar para pekerja memiliki penghasilan untuk menutupi kehidupannya.

Saat ini T dan suaminya masih menjadi pekerja perusahaan, anggota serikat pekerja dan ikut serta dalam iuran asuransi sosial; suransi kesehatan; Asuransi pengangguran penuh.

Mengenai penghasilan T dan suaminya dalam 3 bulan terakhir (7, 8 dan 9) lebih dari 24 juta VND (Rp 15.535.271).

Di antara mereka, T., karena kehamilannya dan kesehatannya yang buruk, hanya dapat menghasilkan 1,5 juta VND pada bulan Juli dan lebih dari 2,3 juta VND pada bulan Agustus.

Pada bulan September, ia mengambil cuti melahirkan.

Pendapatan rata-rata Tuan LHE - suami T - adalah lebih dari 6 juta VND setiap bulan, terutama pada bulan Agustus yang melebihi 7 juta VND.

Perusahaan juga menginformasikan bahwa ketika T. melahirkan seorang anak, perusahaan memberikan uang 4 kali lipat, total 13 juta VND (Rp 8.414.938), dan perusahaan memberikan 1 juta VND khusus untuk mobil tersebut.

Ketika mendengar berita kematian anak T Dewan Direksi perusahaan memberikan bantuan sebesar 3 juta VND (Rp 1.941.908).

Serikat pekerja akar rumput mendukung 2 juta VND (Rp 1.294.605).

Pekerja menyumbang lebih dari 1 juta VND( Rp 647.302).

Persatuan Pemuda perusahaan mendukung 1 juta VND (Rp 647.302).

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter    

Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com