Berita Viral

Sosok Guru BK di Buton Pukuli Siswa SMP Pakai Kayu Gegara Catatan Tak Lengkap, Gigi Sampai Copot

Sosok guru BK di Buton pukuli siswa SMP berinisal JM pakai kayu gara-gara buku catatan tidak lengkap. Ia juga menampar sampai gigi siswa tersebut copo

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sosok guru BK di Buton pukuli siswa SMP pakai kayu gara-gara buku catatan tidak lengkap. 

 

Kepsek Buka Sura

Sementara itu, Kepala Sekolah Wa Ode Sarniarti mengaku menyesalkan adanya peristiwa pemukulan tersebut dan akan bersikap netral dalam memediasi kasus ini. 

“Saya menyesalkan dengan tindakan seperti ini dan saya pikir ini kejadian yang tidak patut dicontoh. Di sini saya tidak berpihak kepada siswa maupun sama guru, di sini saya netral untuk memediasi kejadian seperti ini,” kata Wa Ode Sarniarti.

Ia mengaku tidak mengetahui adanya kejadian pemukulan dan baru mengetahui setelah ada laporan dari siswa. 

Baca juga: Syoknya Pasangan Ini, Dikirimi Video Syur Mereka saat Nginap di Hotel Setahun Lalu,Diam-diam Direkam

Baca juga: Tanggapi Kartu Kuning UNESCO, Pemprov Sumut Akan Reorganisasi Badan Geopark Kaldera Toba


“Saya baru tahu kemarin dan pihak gurunya bilang itu unsur ketidaksengajaan karena anak tersebut dengan alasan tidak lengkap catatannya, sehingga tindakan itu terjadi. Tapi pukulnya disini (lengan), cuman mengelak sehingga kayu dipukulkan itu mengenai pipinya tapi tidak mengenai mata,” ujarnya.

“Kalau yang gigi jatuh saya juga baru tahu, karena setelah ditelusuri ternyata  ada juga kejadian sebelumnya, di situ dari guru sampaikan anak tersebut hanya dipukul pipinya, tiga hari kemudian guru tersebut tahu giginya tanggal, tapi kejadian sekolah tidak sampai patah,” ucap Wa Ode Sarniarti. 

Ia menambahkan, sekolah yang dipimpinnya tidak menerapkan adanya kekerasan fisik dalam proses belajar mengajar. 

Sarniarti juga belum mengambil tindakan memberikan sanksi kepada oknum guru yang melakukan pemukulan dan akan memberikan pembinaan terhadap guru. 

Selain itu, pihak sekolah telah melakukan upaya mediasi dengan orang tua siswa, namun tidak ada kesepakatan damai sehingga orangtua siswa berencana melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved