Tips Berhubungan Intim Saat Hamil Muda, Simak Penjelasan dr Dina Oktaviani

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Bagi anda yang sedang hamil jangan terlalu khawatir berhubungan seks dengan pasangan sah. Pasalnya tak sedikit ibu hamil takut janinnya terganggu.

Disarankan agar wanita hamil bercinta tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu.

Namun yang perlu Anda perhatikan adalah posisi bercinta. Hal ini dikarenakan ukuran perut ibu hamil yang semakin membesar dapat menyebabkan ibu merasa tidak nyaman pada posisi tertentu.

Pakar Estetik dan Anti-Aging Dokter Dina Oktaviani M. Biomed (AAM) berbagi tips bercinta dengan aman saat pasangan sedang berbadan dua.

"Kak kalau udah hamil masih bisa digas gak?" tanya warganet kepada Dokter Dina dilansir dari akun Instagram @dr.dinasyah88.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan hubungan seks, baik bagi calon ibu maupun pasangannya.

Pertama, pastikan kehamilan dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan.

Hubungan intim diperbolehkan selama wanita hamil tidak memiliki keluhan. Aktivitas ini sebenarnya bisa lebih menyenangkan dan memberikan banyak manfaat.

"Kedua, bumil tidak ada riwayat pendarahan atau keguguran," terangnya.

Meski aktivitas di atas ranjang tidak membahayakan janin di dalam kandungan, dr Dina mengingatkan agar pasangan melakukannya dengan santai, tidak tergesa-gesa, seperti pada kondisi normal sebelum hamil.

"Jangan terlalu heboh, santai saja," sambungnya

Selain itu, suami juga harus memahami posisi mana yang paling nyaman bagi istrinya agar tidak mengganggu pembuahan. Pastikan posisi yang dipilih tidak memberikan tekanan berlebihan pada perut, karena dapat menekan rahim.

Apalagi saat kehamilan memasuki trimester kedua, perut semakin membesar dan wanita mungkin akan merasa tidak nyaman saat bercinta.

"Pastikan posisi yang dipilih tidak menekan bagian perut secara berlebihan karena bisa membuat rahim tertekan," ujar Dokter Dina

Posisi wanita di atas (Women on Top) sangat dianjurkan untuk wanita hamil, karena terbukti aman dan nyaman.

Selain itu, dokter cantik ini mengatakan bahwa sperma suami sebaiknya dikeluarkan ke luar.

Hal ini untuk mencegah infeksi menular seksual yang membahayakan ibu dan janin.

"Keluarin di luar aja ya," imbuhnya

(cr30/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter