Sumut Terkini

Wisata di Kepulauan Nias Miliki Potensi yang Besar, Sihar : Masih Ada Berbagai Kendala

Namun di balik potensi yang besar tersebut, Sihar masih melihat berbagai kendala dalam pengembangan desa wisata di wilayah ini.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Anggota DPR RI Sihar Sitorus saat menggelar diskusi publik tema 'Pengembangan Desa Wisata' dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Tapanuli Utara, Sabtu (21/10/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota DPR RI Sihar Sitorus merasa prihatin terhambatnya perkembangan pariwisata di Kepualauan Nias.

Ini disampaikan Sihar Sitorus saat menggelar diskusi publik tema Pengembangan Desa Wisata dengan dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Tapanuli Utara, Sabtu (21/10/2023).

Sihar memandang saat ini, potensi pariwisata Kepulauan Nias amatlah besar, dengan adanya berbagai objek desa wisata populer seperti Pantai Sorake, teluk yang memiliki ketinggian ombak ideal untuk para wisatawan peselancar pemula maupun profesional.

"Kedua, Desa Bawomatoluo dan desa Hilisimaetano. Desa ini masih sangat asli, lengkap dengan tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum," kata Sihar.

Namun di balik potensi yang besar tersebut, Sihar masih melihat berbagai kendala dalam pengembangan desa wisata di wilayah ini.

Aksesibilitas jalan menuju berbagai desa wisata misalnya, belum merata dan beberapa diantaranya berada dalam kondisi rusak, terutama di wilayah barat.

Dari segi people, sebagian masyarakat Nias masih kurang mahir dalam berbahasa Indonesia.

Sementara Sihar juga melihat masih adanya persepsi di masyarakat yang memandang pariwisata sebagai aktivitas musiman, sehingga enggan untuk menjadikan pariwisata sebagai sumber perekonomian utama.

Dengan berbagai tantangan tersebut, Sihar menyerukan diadakan berbagai upaya agar potensi desa wisata di Kepulauan Nias dapat tetap dimaksimalkan.

“Sektor pariwisata mendatangkan devisa sekitar 14 juta dolar setahun, atau sekitar 10 persen dari total cadangan devisa Indonesia.  Artinya, ini kesempatan besar bagi kita untuk mengembangkan desa wisata baik desa wisata agro, religi, adat, dan lainnya,” ungkap Sihar.

Upaya yang dapat dilakukan antara lain, pengembangan desa wisata bisa dialokasikan melalui dana desa.

Kemudian, desa wisata harus mendatangkan pengalaman yang berbeda sehingga orang mau tinggal lebih lama di desa kita.

Sihar juga melihat perlu adanya perubahan cara pandang seiring dengan kemajuan teknologi. Dulu kita bertransaksi bisa tawar menawar, sekarang semuanya serba pasti.

“Misalnya kalau kita pakai QRIS, transaksi akan lebih pasti dan efisien,” jelasnya.

Terakhir, Sihar menyatakan perlu adanya dorongan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan bahasa.

Sehigga mempunyai kemampuan yang baik untuk berkomunikasi dengan wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Saya sendiri sebagai legislator terus mendorong agar pengembangan desa wisata terus disinergikan dengan pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas sehingga semakin memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,” pungkasnya.

(Cr3/ Tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved