Berita Viral

Novel Baswedan Buka-Bukaan, Sebut Banyak Pejabat yang Diperas Oknum KPK, Ada yang Kepala Daerah

Polda Metro Jaya tengah mendalami laporan dari eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diperas oknum pimpinan KPK. 

tribunnews/Gita Irawan
Novel Baswedan di kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Kamis (27/5/2021). 

"Untuk menggali, mencari dan mengumpulkan bukti," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak pada Jumat (13/10/2023). 

Sementara itu, agenda pemeriksaan terhadap Firli akan dijadwalkan tim penyidik. 

Di sisi lain, KPK telah melakukan penahanan terhadap tiga tersangka yang terjerat kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Kementan RI. 

Mereka ialah Mantan Menteri Pertanian SYL; Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono; dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta. 

Teruntuk SYL, KPK juga menerapkan Pasal tindak pidana pencucian uang ata TPPU.

KPK Temukan Aliran Uang Miliaran ke Nasdem

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengemukakan bahwa adanya dugaan aliran dana korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) masuk ke Partai Nasdem.

Namun, Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari meragukan keterangan pimpinan KPK itu. “Memangnya masih bisa kita percayai keterangan KPK? Dengan proses hukum yang dilakukan KPK dalam kasus ini, apakah KPK saat ini masih dipercaya memiliki integritas dan independen?” kata Taufik, Sabtu (14/10/2023).

Taufik meragukan keterangan dari KPK, berkaca dari rangkaian proses hukum terhadap Syahril Yasin Limpo yang merupakan Dewan Pakar Nasdem.

“Mulai dari penggeledahan ketika SYL di luar negeri, pembangunan opini oleh Wakil Menteri Pertanian, seolah-olah SYL hilang padahal baru telat dua hari dari jadwal ketibaan. Lalu pemanggilan penasehat hukum sebagai saksi atas legal opinion-nya,” ujar Taufik.

“Penangkapan pada malam sebelum pemenuhan panggilan yang sudah dijadwalkan, larangan penasehat hukum mendampingi kliennya, dan yang terakhir keterangan Alex Marwata (Wakil Ketua KPK) yang juga janggal,” kata Taufik.

Dalam keterangannya, sebut Taufik, Alex mengatakan bahwa bukti permulaan penggunaan dana sebesar Ro 13,9 miliar. “Tapi kemudian ia menambahkan bahwa selain itu, penelusuran lebih lanjut masih terus dilakukan tim penyidik yang salah satunya soal aliran uang untuk kepentingan partai Nasdem dalam jumlah yang tidak dirinci hanya disebut milyaran rupiah,” kata Taufik.

“Alex menjelaskan suatu hal yang akan ditelusuri lebih lanjut, yang masih dicari-cari, tapi sudah diangkat ke publik,” ujar pria juga berprofesi sebagai advokat itu.

Taufik menyebutkan, terlalu banyak hal janggal dalam kasus itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya menyebut terdapat aliran dana dari Syahrul Yasin Limpo ke Partai Nasdem.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved