Berita Viral

SOSOK HA, Mahasiswi Tewas Akibat Nekat Aborsi Sendiri di Kos, Chat Dengan Pacar Terkuak

Inilah sosok mahasiswi di Lubuklinggau yang nekat lahiran sendiri di kosan. Adapun nasib mahasiswi di Lubuklinggau itu ditemukan tewas di kamar kosny

|
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Kolase Tribun Medan
SOSOK HA, Mahasiswi di Lubuklinggau Nekat Lakukan Aborsi Sendiri di Kos, Chat Dengan Pacar Terkuak 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok mahasiswi di Lubuklinggau yang nekat lahiran sendiri di kosan.

Adapun nasib mahasiswi di Lubuklinggau itu ditemukan tewas di kamar kosnya.

Diketahui, seorang mahasiswi ditemukan meninggal dunia di Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan (Sumsel).

Korban bernama HA (24) ditemukan tewas di sebuah indekos.

HA diduga melakukan aborsi di kosan tempat tinggalnya di Jl. Citra Medika Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau.

Saat ditemukan HA dalam kondisi lemas sudah bersimbah darah.

Ditemukan pula mayat bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan di dalam kotak sampah plastik.

Diketahui mahasiswi bernama HA merupakan warga Desa Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur.

HA merupakan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fitrah Aldar.

Diketahui, HA merupakan mahasiswi program studi Kesehatan Masyarakat ini meninggal di usianya 24 tahun.

SOSOK HJ, Mahasiswi di Lubuklinggau Nekat Lakukan Aborsi Sendiri di Kos, Chat Dengan Pacar Terkuak
SOSOK HJ, Mahasiswi di Lubuklinggau Nekat Lakukan Aborsi Sendiri di Kos, Chat Dengan Pacar Terkuak (Kolase Tribun Medan)

Dilihat dari akun Facebooknya, HA terlihat jarang mengupdate kegiatannya.

Postingan terakhir di akun tersebut pada 1 Januari 2020 ketika sedang berfoto bersama teman-temannya.

Isi Chat HA dengan Pacarnya

Polisi pun menemukan percakapan korban bersama pria yang diduga kekasihnya melalui pesan aplikasi Whatsapp.

Dalam percakapan itu, HA akan menggugurkan kandungannya tersebut Pada Senin, 9 Oktober 2023 sekitar pukul 16.28 WIB.

“Namun pacarnya melarang karena paham hal itu dilarang secara hukum apabila melakukan tindakan aborsi," ungkapnya.

Kekasih HA mengaku siap bertanggung jawab.

Namun, korban masih nekat menggugurkan kandungannya karena malu melakukan hubungan di luar pernikahan.

“Pacarnya tidak ingin jika korban menggugurkan kandungannya dan siap bertanggung jawab untuk segera menikahi korban.

Namun korban merasa malu bila nanti diketahui keluarga,” ungkapnya.

Hingga akhirnya selang beberapa hari, HA dan bayinya pun ditemukan tewas di dalam kosan.

Baru Setahun Pacarnya

Sementara pacar korban saat dihubungi mengaku sudah setahun terakhir berpacaran.

Ia mengakui sering berhubungan badan saat bertemu di Palembang di kosan.

"Pacarnya mengaku ketakutan akan bermasalah dengan hukum dan mengaku siap bertanggung jawab untuk menikahi korban," kata dia.

Dari hasil pengamatan luar terhadap mayat korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan, dari hasil pulbaket saksi-saksi di TKP, tidak ditemukan adanya dugaan orang lain yang berada dan masuk kedalam kamar kost-kostan korban

"Sebelum ditemukannya mayat korban dan bayi korban dari beberapa hasil keterangan sehingga dapat disimpulkan bahwa perbuatan korban HA melakukan aborsi secara Illegal dikarenakan merasa malu akibat hubungan gelap," paparnya.

Sementara pihak keluarga korban telah menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi dan jenazah dibawa ke kampung halamannya OKU Timur.

Lanjut Kasat, pengungkapan kasus ini bermula oleh RZ adik korban pulang ke tempat kosnya.

"Saat itu RZ melihat kakak kandungnya sudah tergeletak bersimbah darah diruang tamu kostan," ungkap Robi pada wartawan, Kamis (12/10/2023).

Kemudian RZ langsung menghubungi ibu kostnya May, dan dibantu beberapa warga untuk segera menolong korban, diantara warga ada yg langsung menghubungi pihak Kepolisian.

Selanjutnya Tim Gabungan dipimpin Kasat Reskrim AKP Robi Sugara didampingi Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel dan anggota Polsek Lubuklinggau Timur 1 langsung mendatangi TKP.

"Kita langsung melakukan penyelidikan peristiwa, pulbaket dan melaksanakan olah TKP, saat di TKP ditemukan juga mayat seorang bayi laki-laki (masih ada ari-ari tembuni) di dalam kotak sampah plastik didepan kamar korban," ungkapnya.

Setelah dilakukan olah TKP lalu korban dan bayi dievakuasi untuk dilakukan pertolongan medis ke RS. Siti Aisya, kemudian pihak medis menyatakan bahwa korban HA beserta bayi laki-laki telah meninggal dunia sebelum tiba di RS Siti Aisyah.

"Bahwa berdasarkan keterangan saksi didapat keterangan bahwa saksi-saksi tidak ada yg mengetahui bahwa korban HA sedang hamil (mengandung)," ujarnya.

Hasil pengamatan TKP dan kamar mandi yang diduga tempat korban pertama kali melakukan upaya melahirkan paksa bayi dalam kandungannya (Aborsi).

"Lalu setelah dilahirkan bayi dibuang oleh korban kedalam kotak sampah plastik di depan kamar tidurnya dan korban tergeletak bersimbah darah di ruang tamu diduga akibat kehabisan darah pasca tindakan aborsi," ujarnya.

Berdasarkan keterangan pihak medis dari RS Siti Aisyah korban meninggal dunia akibat melahirkan secara non medis atau tindakan aborsi sendiri tanpa pertolongan medis yang menyebabkan pendarahan besar pada bagian vagina dan kantung amnion (kantung ketuban) hasil pemeriksaan kondisi bayi yang meninggal diperkirakan berusia tujuh bulan.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved