Perang Hamas vs Israel

Harga Batu Bara Naik di Tengah Perang Israel-Hamas, Inilah Penghasil Batu Bara Terbesar di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, yang menempati peringkat ketiga setelah India dan China, tahun 2022.

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun Kaltim
Batu bara diangkut melintas di perairan sungai Mahakam, Samarinda, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, yang menempati peringkat ketiga setelah India dan China, tahun 2022.

Laporan S&P Global, harga minyak dan batu bara melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir di tengah eskalasi Israel-Hamas Palestina.

Eskalasi Israel-Hamas Palestina ini, sejak Sabtu (7/10/2023), meningkatkan prospek ketidakstabilan baru di wilayah Timur Tengah.

Harga minyak mentah dan batu baru terus menguat. Batu bara juga ditutup menguat pada perdagangan Senin (9/10/2023). Harga pada Selasa (10/10/2023) minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada kontrak November 2023 menguat 0,3 persen atau 0,03 poin ke US$86,41 per barel pada pukul 6.39 WIB di New York Mercantile Exchange AS.

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Desember 2023 juga menguat 4,22 persen atau 3,57 poin ke US$88,15 per barel pada pukul 4.59 WIB di bursa ICE Eropa.

Untuk harga batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 ditutup menguat 3 persen atau 4,25 poin ke level US$145,85 per metrik ton pada akhir perdagangan Senin (9/10/2023).   

Harga batu bara untuk kontrak Oktober 2023 juga ditutup menguat sebesar 2,06 persen atau 2,85 poin ke level US$141,3,5 per metrik ton.

Laporan Bloomberg, harga minyak telah melonjak setelah serangkaian mendadak oleh Hamas terhadap Israel.

"Baru-baru ini minyak mentah cenderung bereaksi berlebihan terhadap peristiwa-peristiwa geopolitik dan kenaikan harga hanya berlangsung singkat," tulis Bloomberg, Selasa (10/10/2023).

Salah satu bentuk kegiatan penambangan batu bara di Kalimantan
Salah satu bentuk kegiatan penambangan batu bara di Kalimantan (KONTAN)

Catatan Bloomberg Intelligence, bahwa volume impor China naik dua kali lipat menjadi 222 juta ton pada semester I/2023.

Lonjakan tersebut kemudian didorong oleh sejumlah faktor.

Pertama, yakni adanya peningkatan konsumsi batu bara di tengah cuaca yang panas.

Kedua, impor batu bata dari Australia kembali dimulai. 

Ketiga, dibukanya kembali impor batu bara ke China dari Australia, dan keempat, pencabutan larangan ekspor batu bara dari Indonesia selama satu bulan.

“Meningkatnya selera impor batu bara China dan India dapat meningkatkan produksi penambang batu bara Asia khususnya di India. Negara ini (India) mencatat pertumbuhan produksi batu bara sebesar 16 persen yoy serta kenaikan ekspor 27 persen yoy pada semester I/2023,” tulis Bloomberg intelligence. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved