Berita Sumut
HEBOH Soal Beras Sintetis, Pemko Binjai Angkat Bicara, Bulog Sumut: Itu Hoaks
Masyarakat tengah dihebohkan isu beras diduga memiliki kandungan plastik yang dibeli masyarakat di Gerakan Pasar Murah di Kelurahan Berngam, Binjai.
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Masyarakat tengah dihebohkan isu beras yang diduga memiliki kandungan plastik yang dibeli masyarakat di Gerakan Pasar Murah di Kelurahan Berngam, Kota Binjai.
Berawal dari beredar video berdurasi lebih kurang dua menit yang menampilkan seorang emak-emak mengeluhkan beras yang dibelinya di Gerakan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota Binjai.
Baca juga: Beras Diduga Mengandung Plastik Akan Diuji Lab, Bulog Pastikan Importansi Lalui Proses Pemeriksaan
Beras yang dibelinya di Kelurahan Berngam, Binjai Kota dicurigai memiliki kandungan plastik.
Dalam video, ibu tersebut membandingkan dua nasi yang dikepal seperti bola.
Satu nasi berasal dari beras Bulog yang dibelinya di Gerakan Pasar Murah, sedangkan satu nasi lainnya berasal dari kilang.
"Kalau yang ini (beras Bulog) kayak lebih padat. Kalau yang ini (dari kilang) dilihat dari teksturnya lebih agak lembek, benyek gitu," ujar seorang wanita dalam video tersebut.
Dalam video ini, ibu tersebut juga melempar kepalan kedua nasi ke arah lantai.
"Nah membal yang beras Bulog, dicurigai. Kalau ini beras yang dari kilang, tidak," sambungnya.
Ibu tersebut menambahkan, akan melaporkan soal ini kepada kepala lingkungan setempat di Kelurahan Berngam, Binjai Kota.
"Ini mau saya kirim ke Ibu Lastri, ibu kepling di Kelurahan Berngam, karena semalam saya beli beras Bulog ini di Berngam dengan pemerintah, yang mengatakan beras murah, beras murah, ternyata begini. Untung baru sekali masak ini, belum saya makan ini," ujarnya.
Dia bilang, ada enam karung beras Bulog yang dibelinya.
Rencananya, beras tersebut mau dimasaknya untuk diberikan kepada anak yatim piatu.
Namun karena curiga ada kandungan plastik, dia membatalkannya.
"Saya akan pulangin, rugi saya. Saya beli banyak pula itu, beli enam karung, jadi akan saya balikan sama pemerintah," ujar wanita di dalam video
Menurut dia, bukan hanya dirinya yang curiga dengan beras Bulog.
Karenanya, dia meminta Pemko Binjai harus bertanggung jawab terkait hal tersebut.
"Saya dapat WA dari tetangga (awalnya), saya pikir hoaks tapi ternyata saya juga timbul kecurigaan ini. Pemerintah harus bertanggung jawab ini, Masyaallah, Astaghfirullah Al'azim, Allahuakbar," serunya.
Pemko Binjai Angkat Bicara
Pemerintah Kota (Pemko) Binjai tegaskan bahwa kegiatan Gerakan Pasar Murah bukan digelar oleh pemko.
Hal ini diungkapkapkan Dinas Ketapang dan Pertanian, Ralasen Ginting seusai beredarnya isu beras yang diduga memiliki kandungan plastik yang dibeli masyarakat di Gerakan Pasar Murah di Kelurahan Berngam, Kota Binjai.
Baca juga: VIRAL, Beras Bulog Memiliki Kandungan Plastik di Binjai, Kantor Bulog Cabang Medan Buka Suara
"Dinas Ketapang hanya fasilitasi saja," ujar Kadis Ketapang, Ralasen Ginting, Selasa (10/10/2023).
Lanjut Ralasen, beras yang dijual pada kesempatan Gerakan Pasar Murah berasal dari Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Beras yang dijual di pasar murah adalah beras dari Bulog dan beras yang dari Bulog, lagi diperiksa oleh Satgas Pangan Provinsi bersama pihak terkait. Mengenai isu beras plastik yang viral, kita masih menunggu hasilnya," ujar Ralasen.
Polres Binjai juga tengah menyelidiki dugaan beras sintetis tersebut. Bahkan, penyidik Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai juga sudah mengambil sampel dari beras tersebut.
"Saksi-saksi juga sudah kita periksa dan sampel beras sudah diambil untuk dibawa ke laboratorium, untuk dilakukan pengujian," jelas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi.
Terpisah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai menanggapi dugaan beras sintetis tersebut. Wakil rakyat Kota Binjai menyarankan agar Pemko Binjai segera bertindak.
"Saya meminta kepada pemerintah kota agar melakukan sidak, baik di grosir maupun di kilang-kilang. Hal itu agar masyarakat dapat memperoleh kepastian terkait kabar yang beredar tersebut," kata Ketua DPRD Binjai, Noor Sri Syah Alam Putra.
Politisi Partai Golkar ini juga menyarankan agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan hingga penyidikan, jika kabar dugaan beras sintetis ini benar.
"Saya juga khawatir, ada rasa was-was yang akhirnya menjadi momok bagi saya," ucap Noor.
Bulog Sumut Sebut Video Hoaks
Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) menegaskan beras dengan merek Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) tidak berbahan plastik atau sintetis.
Hal itu disampaikan langsung oleh Pimpinan Wilayah Sumut Perum Bulog, Arif Mandu ketika menanggapi video viral berdurasi dua menit yang memperlihatkan seorang emak-emak mencurigai beras yang dibelinya di Gerakan Pasar Murah di Pemerintah Kota Binjai mengandung plastik.
"Itu video hoaks, tidak ada beras plastik, beras kita sudah disurvei oleh Balai Karantina dan sudah diuji lab," ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (10/10/2023).
Arif mengatakan, pihak kepolisian juga telah melakukan pengecekan secara langsung ke gudang Bulog dan tidak ditemukan adanya beras plastik atau sintesis.
"Kemarin dari Polres juga sudah mengecek beras di gudang dan tidak ada beras plastik," katanya.
Dikatakannya, isu beras plastik yang menyudutkan Bulog seperti ini tidak hanya terjadi di Binjai saja, melainkan juga terjadi dibeberapa daerah lainnya.
"Isu hoax seperti itu di mana-mana ada, tadi juga di Banjarmasin ada, Sumatera Barat juga ada, Kalimantan juga ada, jadi ini kenapa? apakah karena terganggu pasarnya atau ada pembagian bantuan pangan yang tidak tercover, kalau persoalan pendataan itukan kami hanya terima data dari Kemensos saja," paparnya.
Dia juga menduga hal tersebut terjadi lantaran tahun 2023 ini merupakan tahun politik.
"Kami juga bingung beras plastik itu seperti apa sih, apakah beras dari plastik?, dan dibuat video sehingga beredar seperti ini. Jadi biasalah tahun-tahun politik ini bikin isu macam-macam, ada-ada saja," paparnya.
Menurutnya, isu seperti ini juga akan berdampak langsung kepada masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran untuk mengkonsumsi beras Bulog.
"Yang dikepal-kepal lah nasinya seperti bola lalu dibanting ke lantai, kan itu hoax. Ini tentu akan membuat resah masyarakat dan menakut-nakuti masyarakat," tuturnya.
Oleh karena itu, dikatakan Arif, pembuat dan penyebar video hoax tersebut sudah dipanggil oleh Polisi untuk diminta keterangan.
"Yang membuat video-video itu sudah dipanggil polisi dan diminta keterangan, saat ini sudah ada di Polres Binjai," ucapnya.
Arif mengimbau kepada masyarakat Sumatera Utara untuk tidak perlu khawatir, karena beras yang masuk di gudang Bulog sudah disurvei oleh Balai Karantina dan Sucofindo.
"Itu video hoax, masyarakat tidak usah terpengaruh dengan video seperti itu saya kira tidak ada beras plastik, kami sendiri orang Bulog tidak pernah melihat beras plastik seperti apa, Jadi itu hoax," pungkasnya.
Pemko Medan Bakal Sidak Pasar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Pemko Medan, Gelora Ginting menegaskan, sejauh ini beras Bulog di Kota Medan belum ada ditemukan adanya beras sintetis.
Maka untuk menjawab isu beras sintetis yang bukan berasal dari Bulog, Pemko Medan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh pasar mulai Rabu (11/10/2023) hari ini.
Gelora menerangkan, pihaknya pun sudah dua kali melakukan pengambilan sampel dan melakukan uji kelayakan beras Bulog ke UPT Laboratorium milik Pemko Medan, demi mengantisipasi temuan beras sintetis.
"Kalau sejauh ini untuk beras Bulog dipastikan tidak ada beras yang sintetis. Tapi, kalau beras yang bukan dari Bulog kami akan turun ke seluruh pasar Kota Medan besok," ucap Gelora kepada Tribun Medan, Selasa (10/10/2023).
Ia menjelaskan, sebelum ada kabarnya isu beras sintetis ini, pihaknya rutin mengambil sampel untuk uji kelayakan beras.
"Sudah kita ambil 10 barameter beras Bulog secara acak yang kita uji di laboratorium. Hasilnya semua sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau kita sering sebut beras premium," terangnya.
Gelora pun tak bisa memastikan mengenai ciri-ciri beras sintetis yang jika sudah masak menjadi nasi, kemudian dibulatkan dan dilempar menghasilkan pantulan.
"Kita tidak bisa mengklaim (nasi yang sudah masak kemudian dibulatkan dan apabila dilempar memantul) sebagai ciri-ciri sintetis. Terlebih itu bukan beras bulog melain beras dari perusahaan lainnya," ucapnya.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan pengambilan sampel beras Bulog tahap kedua untuk di uji kembali.
"Kalau pengujian dan pengambilan sampel beras yang bukan dari Bulog memang belum dilakukan. Karena kemarin isu yang di Kota Binjai itu kan beras bantuan program pemerintah dari Bulog. Makanya besok kita akan lakukan pengecekan ke pasar-pasar," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk tim untuk sidak beras-beras di Pasar Kota Medan.
"Kalau dari laporan pemberitaan yang kami baca beredar di Pasar Pringadi Iskandar Muda. Berasnya bukan dari Bulog, tapi dari perusahaan beras lainnya. Makanya ini, besok kami akan lakukan sidak ke seluruh pasar termasuk Pringgan," jelasnya.
Baca juga: VIRAL Emak-emak Binjai Curiga Beras Bulog di Pasar Murah Mengandung Plastik, Pemko Sebut Hoaks
Katanya, jika ditemukan adanya indikasi beras sintetis di pasar Kota Medan, maka pihaknya pun berjanji akan melakukan tindakan tegas.
"Pasti jika ada indikasi kita akan lakukan tindakan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku nantinya," ucapnya.
Untuk itu, Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dan resah soal maraknya isu tersebut.
"Jenis beras ini kan banyak. Kalau beras Bulog sudah kita uji kelayakan tinggal beras selain dari Bulog besok kita periksa," pungkasnya.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
beras sintetis
Pemko Binjai
Dinas Ketahanan Pangan Medan
Sidak Pasar
beras plastik
Tribun Medan
Bulog Sumut
| 3 Anggota Polda Sumut Diduga Mabuk Tabrak Wanita di Merak Jingga Belum Diproses ke Sidang Etik |
|
|---|
| Daftar 5 Jabatan Eselon IIB yang Kosong di Pemko Siantar, Akan Digelar Seleksi Terbuka |
|
|---|
| Duduk Perkara Bripda G Hajar Pengendara di Depan Polda Sumut,Alami Gangguan Jiwa tapi Aktif di Polri |
|
|---|
| Menteri Purbaya Disinggung soal Pembobolan Saldo Nasabah Bank di Karo, Hingga Kini Belum Tuntas |
|
|---|
| Topan Ginting Terancam 20 Tahun Penjara, Didakwa Terima Suap Kasus Korupsi Jalan di Sumut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Seorang-wanita-memegang-dua-jenis-beras_Beras-Plastik-Pemko-Binjai_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.