Pasutri Kesetrum Listrik

Getir, Pasutri Tewas Kesetrum Listrik di Tebing Tinggi Tinggalkan Tiga Anak yang Masih Kecil

Pasangan suami-isteri yang meninggal dunia akibat tersetrum saat menjemur pakaian, meninggalkan tiga anak.

Tribun Medan/Ardiansyah
Kerabat dan tetangga pasangan suami-istri (pasutri) yang meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat menjemur pakaian di Jalan Bulian, Gang Tengku Hafizah, Lingkungan IV, Kelurahan Bandar Sakti, Kota Tebingtinggi, pada Selasa (10/10/2023) merasa risau. 

TRIBUN-MEDAN.com,TEBINGTINGGI - Pasangan suami-isteri yang meninggal dunia akibat tersetrum saat menjemur pakaian di Jalan Bulian, Gang Tengku Hafizah, Lingkungan IV, Kelurahan Bandar Sakti, Kota Tebingtinggi, pada Selasa (10/10/2023), meninggalkan tiga anak.

Hal itu disampaikan abang ipar korban, M Husni Nasution.

Ia menyampaikan pasutri itu meninggalkan tiga orang anak yang kini menjadi yatim-piatu dan masih berstatus pelajar.

"Anak tiga. Yang dua masih SD, yang satu masih (sekolah) pesantren. Jadi anaknya itu sekarang yatim piatu, lah," kata Husni saat ditemui Tribun Medan, di rumah duka, Rabu (11/10/2023).

Bilangnya, saat kejadian, korban bernama Juliani (43) dan Arifin (48) itu hendak menjemur pakaian.

Lalu tiba-tiba diduga karena menyentuh kabel yang terkelupas keduanya pun tersetrum.

Husni pun mengisahkan keseharian kedua korban.

Ia menyebut, korban bernama Arifin pernah menjadi pengurus BKM Masjid Ikhlas T Hafizah yang berada di samping rumahnya.

Setelah tidak menjadi pengurus masjid, korban berdagang nenas.

"Almarhum dulu mantan BKM sini, baru tiga bulan dia jadi pengurus kemudian jualan nenas. Dia pedagang. Kalau almarhumah, isterinya, jualan kateringan," ucapnya.

Husni menyebut, saat peristiwa terjadi, kedua korban sempat ditolong oleh mertuanya.

Hanya saja, malah ikut tersetrum.

Namun, mertua korban hanya mengalami luka dari kejadian tersebut.

"Itu empat (korbannya). Pertama isterinya megang kabel (tersetrum) lalu laki (suami) nya megang, kontak. Datang mertua saya ikut megang, kontak tapi jatuh, lepas. Habis itu datang anaknya yang paling kecil menjerit manggil uwaknya," katanya.

"Pas anaknya yang paling kecil menjerit, datang lah uwak nya, namanya Uwak Inong. Pas uwaknya datang, terus megang, korban kontak juga.  Jadi dua korban jiwa, mertua saya itu tangannya masih kebas. Uwak Inong gak papa (tidak terjadi apa-apa)," ucapnya lagi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved