Berita Viral

Sosok Akbar Sarosa, Guru Agama Dituntut Rp 50 Juta Oleh Wali Siswa, Gegara Dicubit Tak Mau Salat

 Akbar Sarosa dituntut dan dipolisikan wali siswa usai diduga menghukum siswanya inisial A yang tak mau salat berjamaah.

Editor: Satia
Istimewa
Akbar Sarosa Guru Pendidikan Agama Islam Dituntut Rp 50 Juta 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Malangnya nasib guru satu ini, gegara murid menolak diajak solat, ia dilaporkan ke polisi.

Bahkam, pria yang bernama Akbar Sarosa (26) ini dituntut Rp 50 juta oleh orang tua murid.

Sebab, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini dilaporkan karena mencubit siswanya.

Kejadian ini terjadi di SMKN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) pula dituntut Rp50 juta oleh wali siswa ke polisi. 

Baca juga: ARSENAL Jangan Senang Dulu Kalahkan Man City, Pep Guardiola: Musim Masih Panjang, Baru Juga Oktober

Diketahui, Akbar Sarosa dituntut dan dipolisikan wali siswa usai diduga menghukum siswanya inisial A yang tak mau salat berjamaah.

Akbar sempat pergi ke rumah orang tua A untuk meminta maaf tapi tak kunjung dimaafkan.

Hingga Akbar meminta bantuan kepada pihak keluarga dan kerabat terdekat A untuk meminta maaf, tapi dia mengaku dimintai uang Rp 50 juta agar proses damai bisa disetujui orangtua korban.

Dituntut Rp50 juta, Akbar mengaku tak ada uang sebanyak itu.

"Saya jujur katakan tidak punya uang sampai segitu. Saya masih honorer. Gaji sebulan Rp 800.000. Untuk biaya kebutuhan sehari-hari saja masih pas-pasan. Apalagi harus bayar 50 juta, uang dari mana," akunya, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Roti Kaya, Oleh-Oleh dari Siantar yang Sedang Hits, Dijamin Bikin Nagih

Kronologi

Akbar yang baru dua tahun mengabdi sebagai guru menceritakan kasus yang dia alami.

Mulanya, pada Selasa (26/9/2023). sekolah menerima bantuan mesin buku.

Namun karena mesin buku tidak bisa masuk ke halaman sekolah maka salah satu gerbang dibongkar.

Saat itu, menurut dia, ada beberapa siswa yang duduk nongkrong di samping gerbang serta ada pula beberapa anak yang pulang tanpa izin atau membolos.

"Saya bertanya pada siswa di situ, siapa yang kabur (bolos) itu? Tapi mereka tidak mau menjawab. Lalu saya minta anak-anak itu untuk jangan pulang dulu, sampai bel pulang berbunyi," kata Akbar.

Baca juga: Ruko Menjual Tabung Gas dan Oksigen Terbakar, Ada Suara Ledakan, Seorang Pria Lompat dari Lantai 3

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved