Tribun Wiki
Manfaat Ganja Bagi Dunia Medis Menurut Guru Besar Farmasi UGM
Ganja merupakan tumbuhan yang tumbuh subur di dataran tinggi Aceh, hingga ke Sumatra Utara. Ganja diyakini punya manfaat medis
TRIBUN-MEDAN.COM- Ganja adalah tanaman yang tumbuh subur di dataran tinggi Aceh, hingga Sumatra Utara.
Ganja yang memiliki nama latin Cannabis Sativa ini dalam manuskrip kuno kitab Tajul Muluk diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi secara tepat.
Di sisi lain, ganja juga dipakai menjadi bumbu dapur pada masa lampau, sebelum akhirnya disalahgunakan.
Secara global, dalam jurnal Vegetation History and Archaeobotany, ganja disebut berasal dari dataran tinggi Tibet, tepatnya di Danau Qinghai.
Baca juga: Manfaat CBD Oil, Ekstraksi Minyak Ganja Medis yang Diperjuangkan Seorang Ibu di Jakarta
Sementara itu, Kamus Sejarah Indonesia mengatakan ganja berasal dari Laut Kaspia, dan ada di Jawa pada abad ke-10.
Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Sativa Nusantara Inang Winarso ganja pertama kali dibawa oleh pedagang dan pelaut Gujarat dari India ke Aceh sekitar abad ke-14.
Menurut Inang, ganja digunakan oleh orang Gujarat sebagai alat transaksi perdagangan.
"Ganja ditukar dengan cengkeh, kopi, lada, vanili, dan jenis rempah-rempah lainnya," kata Inang, dikutip dari BBC.
Suku Gujarat juga diperkirakan membawa ganja ke wilayah Nusantara bagian timur, seperti Maluku yang saat itu menjadi pusat rempah-rempah dunia.
Baca juga: TOLONG Ganja Medis untuk Anakku, Inilah Manfaat CBD Oil untuk Cerebral Palsy
Sementara itu, Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof Apt Zullies Ikawati, Ph.D., menjelaskan bahwa ganja bisa digunakan untuk terapi atau obat karena di dalamnya mengandung beberapa komponen fitokimia yang aktif secara farmakologi.
Ganja mengandung senyawa cannabinoid yang di dalamnya terdiri dari berbagai senyawa lainnya. Yang utama adalah senyawa tetrahydrocannabinol (THC) yang bersifat psikoaktif.
“Psikoaktif artinya bisa memengaruhi psikis yang menyebabkan ketergantungan dan efeknya kearah mental,” kata Zullies, dikutip dari ugm.ac.id.
Menurut Zullies, ganja juga memiliki senyawa seperti cannabidiol (CBD) yang memiliki aktivitas farmakologi, tetapi tidak bersifat psikoaktif.
Baca juga: DPR Ngotot Tolak Uji Materi Pemanfaatan Ganja Bagi Kesehatan, Penderita Lumpuh Otak Gagal Dapat Obat
CBD ini menurut Zullies memiliki efek anti kejang.
Zullies menerangkan, bahwa di Amerika, CBD telah dikembangkan sebagai obat dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) .
| Kisah Ronny Pasla, 'Si Macan Tutul' Bikin GBK Bergemuruh Gagalkan Tendangan Dewa Sepak Bola Brasil |
|
|---|
| SOSOK Kiandra Ramadhipa, Pebalap Muda Indonesia Tempati Posisi 5 di ETC 2025 |
|
|---|
| Profil Prof Yohanes Surya, Fisikawan yang Pilih Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Telkom |
|
|---|
| Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara |
|
|---|
| Profil dan Agama Aisha Retno, Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik dari Malaysia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ganja-medis-3.jpg)