Berita Viral

Viral Kapten Kapal Diduga Dianiaya Anggota TNI AL Hingga Babak Belur, Begini Fakta Sebenarnya

Penganiayaan yang diduga dilakukan anggota TNI AL itu terjadi setelah Kapten Kapal dan tiga ABK diamankan ke Mako Pomal pada Rabu (4/10/2023).

|
Penulis: Istiqomah Kaloko |
Kolase Tribun Medan
Viral kapten kapal diduga dianiaya anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado. 

TRIBUN-MEDAN.com – Viral di media sosial kapten kapal diduga dianiaya oleh anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado.

Penganiayaan yang diduga dilakukan anggota TNI AL itu terjadi setelah Kapten Kapal dan tiga ABK diamankan ke Mako Pomal pada Rabu (4/10/2023).

Baca juga: VIRAL Pasien ODGJ Ngamuk saat Lahiran, Mau Kabur saat Kepala Bayi Muncul,6 Bidan Sampai Turun Tangan

Dugaan penganiayaan yang dilakukan TNI AL terhadap kapten kapal itu bermula dari unggahan akun Facebook Tuama Benya.

Dalam unggahan itu disebutkan kapten kapal KM Gregorius itu bernama Christian Ade Harimisa, dan dianiaya oleh anggota POMAL.

Dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa korban mengeluarkan protes terkait razia yang dilakukan oleh sejumlah anggota POMAL di atas kapal.

Razia tersebut melibatkan senjata api laras panjang dan pemeriksaan barang bawaan penumpang setelah tiba di Pelabuhan Manado.

Dalam video lain, tampak korban dibawa secara paksa oleh dua pria berbaju preman dan kemudian dibawa ke markas POMAL.

Namun, setelah kembali dari markas POMAL, kondisi korban sangat buruk dengan memar di perutnya yang diduga akibat penganiayaan oleh anggota POMAL.

Dilansird dari Tribun Manado, Wadan Satgas Gakumla Letkol Laut (PM) Wenjte F Komaling menjelaskan bahwa empat ABK diamankan karena mengganggu operasi timnya.

Mereka bahkan mengejek anggota dan berada dalam keadaan mabuk saat diamankan.

"Kita sudah tegur baik-baik, tapi mereka mengejek anggota saat bertugas," kata Wenjte F.

"Mereka juga dalam keadaan mabuk saat diamankan," sambungnya.

Wenjte F Komaling menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari informasi tentang penyelundupan produk skincare ilegal di Pelabuhan Manado yang diterima timnya.

Baca juga: VIRAL Emak-emak Geruduk Toko Obat, Resah Anaknya Terancam Dikeluarkan dari Sekolah Gegara Tramadol

Operasi dilakukan untuk menindaklanjuti informasi tersebut.

Namun, saat operasi dilaksanakan, beberapa ABK yang mabuk mengganggu jalannya operasi tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved