Viral Medsos
SURYA PALOH Sedih, Dua Kader Partainya Menteri Terseret Korupsi, Kini Tinggal Menteri LHK Bertahan
Yang bertahan tinggal satu kader partai NasDem di kabinet Jokowi, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
"(Di sisi lain) kita semua menginginkan agar kita selalu konsisten untuk memberikan penghormatan kita atas upaya penegakan hukum yang berkeadilan negeri ini dan (peristiwa ini) di luar dugaan kami," kata orang nomor satu di Partai NasDem itu.
Untuk itu, pihaknya menegaskan agar Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri sebagai Menteri Pertanian. "Saya sudah menerima laporan dari Bung Syahrul Yasin Limpo, atas nama DPP dan saya menyatakan (agar yang bersangkutan) segera menghadap Presiden dan sampaikan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian."
"(Ini dilakukan juga) sebagai penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung," jelas Surya Paloh.
Surya Paloh pun juga meminta dukungan dari publik agar tak menghakimi Syahrul Yasin Limpo.
Yang terpenting adalah, kata Surya Paloh, pemberantasan korupsi di Indoensia dapat menjadi lebih baik.
"Kita ingin agar bisa memberikan semangat dan nilai kepeloporan selalu ke depan dalam upaya pemberantasan korupsi, agar negeri kita bisa lebih baik agar harapan dan cita-cita kita bersama bisa lebih terwujud sebagaimana yang kita harapkan," ungkap Surya Paloh.
Kasus SYL Dinilai Pengaruhi Elektabilitas Pasangan AMIN
Sebagai sosok utama di Partai NasDem yang mempelopori arah dukungan kepada pasangan Capres-cawapres Anies Baswedan dan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Surya Paloh tak menampik masalah ini mempengaruhi elektabilitas kedua calon yang diusungnya.
Kendati demikian, Surya Paloh tetap akan mendukung pengusutan kasus yang melibatkan para anggotanya.
"Pastilah ada pengaruhnya pada elektabilitas partai dan juga pasangan Amin yang didukung oleh Nasdem.
"Tetapi sejauh mana pengaruh itu, (kami serahkan ke penegak hukum)," jelas Surya Paloh.
Terkait dugaan adanya isu politisasi Komisi Pemberantasan Korupsi dan aparat penegak hukum, Surya Paloh berharap hal itu tak akan terjadi.
"Soal masalah politisasi hukum kita berupaya jangan sempat itu terjadi karena itu semangat kita, kalaupun itu sudah kita upayakan tapi tetap terjadi di luar daripada kemampuan kita, (ya sudah)," jelas Surya Paloh.
Pasalnya, tak ada pihak yang berani menggaransi soal tidak adanya politisasi di pengungkapan kasus oleh aparat penegak hukum di Indonesia," ungkap Surya Paloh.
(*/Tribun-medan.com/Tribunnews.com)
Baca juga: SURYA PALOH: Enggak Ada yang Lebih Tolol Ketum Partai Kalau Ada Kader Korupsi Partai Dibubarkan
Baca juga: DULU Pegawai KPK, Sekarang Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang Malah Bela Tersangka Korupsi
Baca juga: Jokowi Tak Ada Waktu Bertemu Syahrul Yasin Limpo, NasDem: Hanya SYL yang Mengundurkan Diri
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Baca juga: SOSOK Putri Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Baru Dilantik Jadi DPR RI Pengganti Almarhum Rapsel Ali
Baca juga: MINTA JATAH Rp 124 Miliar Uang Korupsi BTS Kominfo, Kenapa Kejagung Tak Menjerat Edward Hutahaean?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SURYA-PALOH-SEDIH-DUA-MENTERINYA-KORUPSI.jpg)