LPPM USU Dampingi Kelompok Konservasi Mangrove Muara Baimbai Kurangi Sampah Darat Masuk Laut

Sistem pengendalian dimaksud dibangun melalui pendekatan kebudayaan (edukasi, pengorganisasian dan penyediaan sarana penampung sampah

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Kelompok Konservasi Mangrove Muara Baimbai bersama dosen dan mahasiswa dari LPM USU merintis upaya mengurangi kebocoran sampah plastik di laut. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kelompok Konservasi Mangrove Muara Baimbai bersama dosen dan mahasiswa dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas SUmatera Utara (LPM) USU merintis upaya mengurangi kebocoran sampah plastik di laut.

Kegiatan mereka berlansung di Taman Wisata Mangrove Kampung Nipah Dusun III Desa Sei Naga Lawan, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai.

"Upaya ini diwujudkan dengan membangun sistem pengendalian perilaku nyampah pengunjung Taman Wisata Mangrove Kampung Nipah. Sistem pengendalian dimaksud dibangun melalui pendekatan kebudayaan (edukasi, pengorganisasian dan penyediaan sarana penampung sampah)" ujar tim pengabdian masyarakat LPM USU sekaligus dosen Antropologi FISI USU, Fikarwin Zuska kepada Tribun-Medan.com, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: USU, UNIMED hingga UINSU, Ini 5 Kampus Negeri Terbaik di Sumut Versi Webometrics

 

Fikarwin Zuska menambahkan, program pengendalian perilaku nyampah pengunjung taman wisata di wilayah pesisir timur Sumatera Utara boleh dikatakan sebagai perintis.

Selama ini pengendalian sampah hanya dilakukan secara pasif pengelola taman dengan menyediakan tempat-tempat sampah.

Menurutnya pengelola taman belum pernah dengan aktif mengajak pengunjung untuk sama sama mengendalikan perilakunya dalam sampah.

Dan, ada anggapan pengendalian perilakun pengunjung akan berpengaruh negatif terhadap minat pengunjung untuk kembali datang.

Padahal sesuai konsep ‘smart tourism’ kebersihan justru daya tarik. Dan kebutuhan pengunjung merupakan tolok ukur kualitas suatu tourist attractions.

Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Fikarwin Zuska, Agustrisno, Delvian. Dan Zulkifli.

Mereka berharap pengendalian perilaku nyampah ini semakin terus dilembagakan. Sehingga menjadi ikon bagi Taman Wisata Mangrove yang bersih, rapi, indah dan alami.

Baca juga: Mitos Hantu Kuntilanak Bikin Penasaran Antropolog Jerman, Lakukan Penelitian, Hasilnya Mengejutkan

Kelompok Konservasi Mangrove Muara Baimbai bersama dosen dan mahasiswa dari LPM USU merintis upaya mengurangi kebocoran sampah plastik di laut.
Kelompok Konservasi Mangrove Muara Baimbai bersama dosen dan mahasiswa dari LPM USU merintis upaya mengurangi kebocoran sampah plastik di laut. (Istimewa)

 

"Terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Tulus dan Ibu Dr. Meutia Nauli selaku Ketua dan Sekretaris LPM USU yang telah mempercayakan tim ini melakukan pengabdian masyarakat," katanya.

Diketahui Indonesia termasuk dalam kelompok 5 besar negara dunia penyumbang sampah plastik ke laut paling banyak.

Indonesia duduk di posisi ke-2 dengan kontribusi sebesar 187,2 juta ton setelah China di urutan pertama 262,9 juta ton.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved