Berita Medan

KONDISI Panti Asuhan Jalan Rinte Raya Setelah Diperiksa Dinsos Medan, Warga : Sudah Tidak Ada Orang

Pada saat pengangkutan, anak-anak tersebut menangis. Karena mereka dibawa saat hendak makan malam.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Panti Asuhan bernama Yayasan Karya Putra Tunggal Anak Indonesia di Jalan Rinte Raya Nomor 61 Medan sudah tutup dan tidak ada orang,Jumat (22/9/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-  Dinas Sosial Kota Medan kembali melakukan pemeriksaan ke Panti Asuhan   Jalan Rinte Raya No 61 Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan.

Mengetahui hal itu,Tribun Medan mendatangi lokasi tersebut, Jumat (22/9/2023). 

Panti Asuhan bernama Yayasan Karya Putra Tunggal Anak Indonesia.

Sesampai di lokasi, panti asuhan tersebut sudah tutup dan tidak ada orang.

Hanya ada hewan peliharaan berupa anjing yang berjaga.

Menurut warga setempat, Yani mengatakan panti asuhan itu tutup sejak malam tadi.

Dimana, ada pihak dinas sosial, kepolisian, camat dan lurah setempat yang datang ke tempat itu.

Dikatakannya, pemeriksaan itu datang secara tiba-tiba dan membuat warga khawatir dan heboh.

"Udah gak ada orang panti itu semua. Soalnya semua udah dibawa oleh dinas aosial semalam. Mau anak-anaknya ataupun  pemiliknya diangkut tadi malam," ucapnya.

Menurut Yani, pada saat pengangkutan, anak-anak tersebut menangis. Karena mereka dibawa saat hendak makan malam.

"Mereka saja kaget apalagi kami. Kalau kata orang-orang dinas kemarin karena eksploitasi anak dan tempat tidak memiliki izin," jelasnya.

Yani mengatakan, sejauh ini anak-anak panti asuhan tersebut dirawat dan dididik dengan baik.

"Anak panti itu, gak ada yang bayi. Paling kecil umur 6 tahun. Semua itu disekolahkan oleh pemilik asuhnya. Gak pernah bermasalah. Diajarin yang benar. Kalau malam itu mereka diajarkan tentang agama. Kalau sore  jam bermain juga ramai. Berjalan normal-normal aja," jelasnya

Bahkan kalau masalah asupan makanan gizi, dikatakan Yani, pihak panti setiap malam dan pagi  memberi tambahan minuman susu.

"Mereka ini baru tiga bulan  mendirikan panti.  Pemilik pantinya ini juga berasal dari anak yatim. Jadi tidak mungkinlah dia mau eksploitasi anak," ucapnya.

Masalah izin, Yani mengaku tidak tahu. Hanya saja memang rumah yang dijadikan panti asuhan itu masih ngontrak.

"Mereka semua ini orang Nias termasuk anak-anaknya. Cuman kita gak tahu juga anak itu apa dibawa dari Nias juga apa cemana," ucapnya.

Diterangkannya, pemilik panti ini sehari-hari bekerja sebagai driver online. 

Sehingga apapun yang diberikan pemilik panti itu berasal dari penghasilan driver.

"Driver online beliau itu. Bapak itu mukanya lugu gak mungkin bisa live tiktok.  Tapi memang beliau punya anak kandung satu biji. Mungkin itulah yang buat live tiktok," jelasnya.

Sejauh ini dari amatannya banyak donator yang memberi ke panti asuhan tersebut.

"Tanpa dari live pun sudah banyak  itu  yang memberi. Kalau hanya sekadar live kan bukan berarti meminta gift. Tapi mudah-mudahan lah ada jalan keluarnya. Baik anak- anak panti maupun pemilik segera bisa kembali ke sini," pungkasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved