Krisis Pangan
Warga Pulau Simuk Terancam Krisis Pangan, Pj Gubernur Sumut Sebut Akan Kirim Bantuan
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin akan segera mengirimkan bantuan pangan ke Pulau Simuk
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin berkomentar terkait krisis pangan yang mengancam warga Pulau Simuk, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan.
Hassanudin mengatakan, pihaknya akan berkonsultasi terkait pemberian bantuan ke Pulau Simuk.
"Mengenai perkembangan di Nias sudah kami konsultasi kan, dalam waktu dekat akan kita beri bantuan," ujar Hassanudin, saat diwawancarai di gedung serbaguna Pemprov Sumut, Kamis (21/9/2023).
Namun Hassanudin tidak menyebutkan bantuan seperti apa yang akan diberikan kepada masyarakat.
Baca juga: Warga Pulau Simuk Nias Dilanda Krisis Pangan, Dampak Kapal tak Masuk
Ia mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan moda transportasi yang bisa menghubungkan Pulau Simuk ke daerah di Sumut lainnya tanpa terkendala cuaca.
"Betul (bantuan kapal) kita pertimbangkan. Kami pastiman akan cepat diatasi sehingga masyarakat di sana juga tidak terisolasi," katanya.
Camat Simuk, Gentelman Bago mengatakan kurang lebih 21 hari kapal pengangkut logistik tidak masuk ke Pulau Simuk baik dari Teluk Dalam maupun dari Pulau Tello.
"Disebabkan karena badai, angin kencang. Dan dalam keadaan ini masyarakat kekurangan pangan kurang lebih 6 hari lalu terputusnya pasokan beras, roti dan bahan pangan lainnya yang ada di warung. Sehingga masyarakat mengkonsumsi sagu," ujar Gentelman Bago via telepon, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: TEGAS! Pidato Jokowi di KTT BRICS 2023 Singgung Ganasnya Perang Rusia-Ukraina Hingga Krisis Pangan
Gentelman mengatakan, keterbatasan sagu yang ada di Pulau Simuk menjadi kekhawatiran warga jika cuaca ekstren terus berlanjut.
"Kemudian juga karena anak-anak banyak belum terbiasa makan sagu banyak anak-anak yang mencret bahkan demam," ungkapnya.
Gentelman menuturkan, pihaknya sudah koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan yang kemudian didatangkan bantuan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) setempat.
"Bapak Wakil Bupati langsung menghubungkan kami kepada pihak Basarnas dan pihak Basarnas langsung turun untuk membantu pendistribusian beras. Tetapi karena faktor cuaca yang sangat ekstrem juga dan semakin parah hingga pihak Basarnas juga terkendala, mereka sudah melakukan penyeberangan beberapa kali tapi terkendala," kata Gentelman.
Baca juga: 43 Hektar Lahan Pertanian Diubah Jadi Lahan Pertambangan, Masyarakat Khawatir Terjadi Krisis Pangan
Dikatakannya, sejak pagi tadi, cuaca sudah mulai membaik sehingga beberapa kapal logistik sudah mulai berlabuh di Pulau Simuk.
Namun, Gentelman berharap ada perhatian dari pemerintah agar hal serupa tidak terjadi lagi di Pulau Simuk karena cuaca yang tidak bisa diprediksi.
"Harapan kami ke depan ini tidak terjadi lagi dan ada perhatian pemerintah untuk mencari solusi supaya hal ini tidak terjadi lagi. Misalnya dengan pengadaan kapal besi yang memadai, kemudian juga pengadaan pelabuhan yang layak meskipun selama ini sudah dibangun sebenarnya, tapi karena keterbatasan anggaran jadi masih belum layak," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pulau-Simuk-bantuan.jpg)