Berita Viral

Tak Beradab, Ditegur Jangan Mempreteli Motor, Ayah Nyaris Tewas Dianiaya Anak Dengan Parang

Mulanya, sang ayah Abdul Wafi menegur anaknya yang mempreteli sepeda motor. Teguran itu ternyata membuat sang anak emosi.

Editor: Satia
HO
Ilustrasi Orang tua diparang anak 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anak ancam dan todongkan senjata ke orang tua, tak terima ditegur usai membokar sepeda motor.

Orang tua sampai ketakutan melihat anaknya nekat mengacungkan senjatam tajam ke arahnya.

Kejadia ini terjadi di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, Abdul Wafi (51) mengalamil luka usai dianiaya dengan parang oleh anaknya D (19).

Baca juga: Berkantor di Desa Sideak, Bupati Samosir Tinjau Normalisasi Jalan dan Perbaikan Saluran

Akibatnya, sang ayah mengalami luka di tangan kiri dan pinggang belakang dan sempat dirawat di Puskesmas Pegantenan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Pamekasan Ajun Komisaris Polisi Sri Sugiarto menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (11/9/2023).

Mulanya, sang ayah Abdul Wafi menegur anaknya yang mempreteli sepeda motor. Teguran itu ternyata membuat sang anak emosi.

“Karena ditegur, D ini kemudian marah kepada bapaknya sekaligus membentak ayahnya agar tidak terus-terusan menegur dirinya,” kata Sri Sugiarto saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Sosok Ki Arjuna Bisnis Jual Beli Tali Pocong, Bertapa 122 Hari Untuk Dapatkan Ilmu, Kini Sudah Tobat

Pelaku kemudian mencari parang dan mengancam ayahnya.

“Awalnya parang itu digunakan untuk menggertak ayah pelaku agar ayahnya berhenti marah-marah.

Namun, ayahnya kemudian hendak merebut parang tersebut.

Rebutan parang itulah kemudian yang melukai kepala dan bahu si ayah,” terang Sri.

“Orangtuanya tidak melaporkan kejadian ini ke polisi karena pelakunya masih anaknya sendiri,” ungkap Sri.

Baca juga: PEDAS, Rocky Gerung Skakmat Mentri Bahlil soal Pihak Asing Provokator : Ini Ambisi Presiden

Menurut Ahmad Fauzi, paman D, keponakannya itu sampai saat ini masih bersembunyi karena ketakutan.

Pihak keluarga sudah berusaha mencarinya melalui kerabatnya yang lain agar segera pulang ke rumahnya karena orangtua sudah memaafkannya.

“Mungkin masih sembunyi di rumah temannya karena ketakutan,

Tapi sudah diketahui lokasinya di mana,” ungkap Fauzi.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved