Berita Internasional

Perebutkan Anak di Depan Sekolah, Pasutri Ini Bikin Putranya Ketakutan dan Menangis

Aksi pasutri rebutan anak di depan sekolah itu seketika menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang dan merasa khawatir dengan si anak.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Pasutri rebutan anak di depan sekolah 

TRIBUN-MEDAN.com – Setelah sepakat untuk berpisah dari pasangannya, tak semua orang dapat berdamai dengan keadaan, terlebih jika bersangkutan dengan anak, sama halnya seperti yang dialami pasutri rebutan anak di depan sekolah.

Aksi pasutri rebutan anak di depan sekolah itu seketika menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang dan merasa iba karena khawatir dengan sang anak.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, rekaman momen pasutri rebutan anak di depan sekolah yang terjadi di provinsi Zhejiang itu beredar pada Jumat (9/9/2023).

Dalam video tersebut, tepat setelah sang anak selesai sekolah dan berlari keluar gerbang sekolah, sang ibu bergegas memeluk anaknya.

Anak itu tentu saja sangat bahagia dan ceria saat melihat ibunya.

Namun kegembiraan itu tidak bertahan lama ketika tiba-tiba seorang pria berlari dan merebut anak tersebut dari pelukan ibunya.

Pria itu tidak lain adalah ayah dari anak tersebut.

Hal itu pula yang membuat kedua orangtua anak itu adu mulut.

Awalnya, orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut mengira kedua orang tersebut adalah pedagang manusia yang mencoba menculik anak tersebut.

Namun, setelah mendengarkan perdebatan keduanya beberapa saat, semua orang mengetahui bahwa mereka sebenarnya adalah pasangan yang bercerai dan kini sama-sama ingin memperjuangkan hak asuh anak mereka.

Melihat orang tuanya terus-menerus bertengkar dan saling berteriak, anak laki-laki itu sangat ketakutan.

Ia pun bersembunyi di pelukan ibunya dan menangis.

Wanita itu tampak menangis tersedu-sedu setelah merasa tidak mampu melawan ayah dari anaknya itu lagi.

Ia merasa tak adil karena tak diperbolehkan bertemu dengan sang anaknya kapan saja padahal ia adalah ibunya.

Sang ayah tak mau kalah, ia berkata ini belum saatnya untuk ibu dan anak itu bertemu sesuai waktu yang telah ditentukan.

Kedua orang tuanya terus bertengkar seperti itu sementara putranya menangis dengan keras.

Banyak orang di sekitar yang tidak tahan lagi, sehingga mereka lari untuk menghalangi mereka, meminta mereka memperhatikan sang anak untuk melihat betapa takutnya dia.

Sang ibu pun langsung memeluk anaknya dan menangis.

Mungkin wanita itu sangat merindukan anaknya sehingga ia lari ke sekolah untuk menemuinya.

Sedangkan sang ayah masih cuek, masih bertekad untuk tidak memperdulikan perasaan istrinya, tidak memperdulikan perasaan anaknya dan bersikeras untuk memisahkan ibu dan anaknya.

Ia hanya setuju membiarkan keduanya bertemu di waktu yang ditentukan sudah diputuskan oleh pengadilan.

Sebenarnya semua orang menyayangi anaknya, namun pertengkaran seperti itu sangat mempengaruhi emosi dan kehidupan anak.

Banyak orang setelah menonton video itu mengatakan bahwa ayah dan ibu tersebut egois, hanya peduli pada perasaannya sendiri dan mengabaikan perasaan anaknya.

Lagi pula, ketika dua orang bercerai, anak tetaplah menjadi pihak yang paling menderita.

Oleh karena itu, orang tua harus berusaha membangun keluarga bahagia bagi anaknya, jangan sampai kejadian memilukan tersebut terjadi di rumah sendiri.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved