Praktik Mafia CPO Diduga Kembali Marak di Batubara, Ada Sejumlah Gudang Penampungan Ilegal

TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Beberapa gudang yang diduga dijadikan sebagai tempat penampungan CPO ilegal menjamur di Kabupaten Batubara. Diduga praktik mafia CPO kembali marak di Batubara.

Gudang-gudang ini terletak di Jalan Lintas Sumatera, kawasan Petatal dan Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. 

Baca juga: Warga Berbondong-bondong Bawa Jerigen Jarah Minyak dari Truk Pengangkut CPO yang Terguling di Sergai

Mafia CPO ilegal ini bukal hal baru, pada tahun 2022 lalu, pernah terjadi kasus mafia menggunakan kekerasan meminta kepada sopir truk agar menurunkan CPO bawaannya, ataupun dibeli dengan harga yang murah. 

Tak sedikit para sopir truk mendapatkan ancaman kekerasan dan pengrusakan terhadap truk tangki CPO.

Namun, dalam amatan, saat ini modus yang dilakukan para mafia CPO telah berubah.

Diduga mereka telah bekerjasama dengan para sopir truk. 

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satuan Reserse Kriminal Polres Batubara, Iptu Abdi Tansar, mengaku akan mendalami informasi tersebut. 

"Terima kasih, kami akan dalami informasi ini," ujar Abdi, Senin(11/9/2023). 

Ungkap Abdi pihaknya akan meneruskan informasi ini kepada pimpinan dan akan melakukan pengecekan ke lokasi gudang CPO tersebut. 

"Akan kami cek, kami akan meminta arahan dari pimpinan terlebih dahulu," pungkasnya. 

Diketahui, pada Januari 2022 lalu, aksi pengadangan truk pembawa minyak kelapa sawit (CPO), terjadi di Jalan Lintas Sumatera yang di Desa Sei Suka, Kabupaten Batubara.

Di mana, satu unit mobil truk pembawa CPO dihadang oleh sekelompok preman yang hendak membelinya secara ilegal.

Dalam video siaran langsung dari akun facebook Parulian Manurung, terdapat ada seorang preman yang memberhentikan truk secara tiba-tiba.

Namun, sopir tetap berjalan tanpa menghiraukannya.

Baca juga: Truk Pengangkut CPO di Parsalakan Tapsel Masuk Jurang, Satu Orang Tewas

Tanpa disadari, ada dua sepeda motor yang mengejar dan memberhentikan laju truk itu secara paksa dan meminta sang sopir agar menepi ke pinggir jalan.