News Video
BIKIN GEMPAR, Pemilik Ponpes di Langkat Diduga Lecehkan Santriwati, Ini Penjelasannya
Dugaan pelecehan seksual santriwati yang dilakukan oleh pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) kembali menggemparkan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid |
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Dugaan pelecehan seksual santriwati yang dilakukan oleh pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) kembali menggemparkan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Informasi yang berhasil diperoleh wartawan, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pemilik ponpes itu terjadi di Kecamatan Padang Tualang.
Adapun korbannya berinisil NW masih duduk kelas 2 Tsanawiyah (SMP), merupakan warga Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Atas kejadian ini, keluarga korban pun sudah melaporkan terduga pelaku yaitu pemilik ponpes ke Polres Langkat dengan nomor polisi LP/B/466/IX/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 5 September 2023.
Bahkan yang lebih mengejutkan, diduga korban lebih dari tiga orang santriwati.
Amatan wartawan saat mengunjungi ponpes yang isinya hampir didominasi santriwati, tampak suasana begitu sepi. Terlihat sesekali santriwati mengenakan cadar keluar dari dalam ponpes menuju musala.
Untuk menindaklanjuti tuduhan ini, wartawan juga berupaya bertemu dengan pemilik pondok pesantren bergelar Licence (LC).
Saat ditemui pemilik ponpes berinisial K, menceritakan soal dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap dirinya.
"Peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut, awal ceritanya, saya inikan pengasuh sekaligus seorang pengajar. Dan semua santriwati yang ada di sini itu, anak didik saya," ujar pemilik pondok pesantren berinisial K, Kamis (7/9/2023).
Lanjut K, semua tanggung jawab santriwati, tanggung jawabnya dirinya. Ia pun menambahkan, jika dugaan pelecehan yang dituduhkan terhadap dirinya, terjadi pada, Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.
Di mana korban sekaligus santriwati pada saat itu kabur dari pondok pesantren.
"Alhamdulillah dikejar sama kawan-kawannya, termasuk istri saya ngejar bersama beberapa pengurus, dan akhirnya ketangkap santriwati tadi dan dibawa kembali ke pondok. Setelah dibawa ke pondok pengurus datang lagi, Buya itu santriwatinya kalau gak dibujuk mau kabur lagi. Kalian yang bujuk saya bilang, kami angkat tangan katanya. Alhasil saya yang turun," ujar K.
"Santriwati itu pun saya panggil, sambil saya didampingi satu orang pengurus wanita. Saya masukkan dia (korban) di musala. Dan pengurusnya berjaga-jaga di luar agar dia gak lari lagi. Namanya membujuk saya tayain, kenapa kok bisa kabur, kenapa kok bisa lari, diam aja santriwati itu. Saya tanya lagi apa sebabnya. Agak lama saya tanya, gak ada ngomong santriwati itu sepatah kata pun," sambungnya.
Akhirnya, pemilik ponpes ini mengaku, jika ia mendapat dapat info, korban santriwati ini dikucilkan kawan-kawannya karena dirambutnya banyak kutu.
"Dan saya dengar sudah dicukur rambutnya sama pengurus, mungkin itu langkah antisipasinya. Bahkan saya dengar lagi mau di gundul. Saya bilang begini, karena saya seorang pengasuh, membujuk itukan seperti halnya ayah membujuk anak. Jadi saya pegang tangan santriwati itu, saya bilang kamu itu bersih, mungkin rambut boleh jadi banyak kutu," ujar pemilik ponpes.
Tak hanya itu, pemilik ponpes ini mengaku, melakukan hal tersebut hanya untuk membangkitkan semangat santriwati tersebut.
Pelecehan Santriwati di Pesantren
Ponpes di Langkat
pelecehan seksual santriwati
Tribun Medan
Tribun MedanTV
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|