Entah Siapa yang Salah Ku Tak Tahu, Dua Kali AHY Gagal Jadi Bakal Cawapres, di Pilpres 2019 dan 2024

Upaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencalonkan diri sebagai wakil presiden (cawapres) kembali gagal.

TRIBUN-MEDAN.COM -  Partai NasDem dan PKB telah resmi mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi capres dan cawapresnya di Pemilu 2024. Deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar itu berlangsung semarak di Hotel Majapahit Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (2/9/2023). Sebelumnya, NasDem, PKS, dan Demokrat berkoalisi. Dengan harapan, Demokrat bisa menjadikan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal calon wakil presiden untuk berpasangan dengan Anies Baswedan. Namun, kini harapan itu sirna.

Gagalnya AHY dua kali menjadi bakal calon wakil presiden, pertama di Pilpres 2019 disalip Sandiaga Uno, kini yang kedua untuk Pilpres 2024 ditikung Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengingatkan publik pada lagu yang populer di media sosial Tiktok dengan berjudul "Orang Ketiga".

Adapun lirik lagu yang berjudul Orang Ketiga itu ialah:

Entah siapa yang salah
Ku tak tahu
Yang kini menjadi
Beban fikiran
Dihati hatiku
Kau berlalu pergi
Kerna orang ketiga
Kau berubah
Ingkari janjimu
Dan kau hina diriku
Tanpa penyebabnya
Tlah kau gores luka dihati
Saat engkau berpaling tiada
Kini dirimu bersama dia
Tinggalkan aku yang tak berdaya
Cintamu sedalam samudra
Namun tlah bertepi
Cintamu kini dah terbagi
Bersama dirinya
Kerna orang ketiga
Kau berubah
Ingkari janjimu
Dan kau hina diriku
Tanpa penyebabnya
Tlah kau gores luka dihati
Saat engkau berpaling tiada
Kini dirimu bersama dia
Tinggalkan aku yang tak berdaya
Cintamu sedalam samudra
Namun tlah bertepi
Cintamu kini dah terbagi
Bersama dirinya
Cintamu sedalam samudra
Namun tlah bertepi
Cintamu kini dah terbagi
Bersama dirinya

Kegagalan AHY Menjadi Bakal Cawapres di Pilpres 2019 dan 2024 

Jelang Pemilu 2019 lalu, nama AHY sempat masuk dalam bursa cawapres Prabowo Subianto.

Namun, pada akhirnya, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno yang kala itu masih bernaung di Gerindra.

Menuju panggung Pemilu 2024, AHY santer disebut sebagai kandidat cawapres terkuat pendamping Anies Baswedan.

Akan tetapi, Anies justru memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon RI-2.

Pada Pemilu 2019, pencapresan Prabowo didukung oleh empat partai politik Parlemen yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Lantaran Gerindra telah mengusung Prabowo sebagai capres, tiga partai lainnya mengusulkan nama cawapres.

Demokrat, yang kala itu masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentu mengusulkan nama AHY yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

Sementara, PKS mengusulkan nama ketua majelis syuro partainya, Salim Segaf Al Jufri, sedangkan PAN mendorong sosok Ustaz Abdul Somad.

Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta juga masuk dalam bursa cawapres Prabowo.