Hungry Ghost Festival

Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan

Jelang perayaan Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan, yang dirayakan pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.

Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGAR_1jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pengurus melihat persiapan peralatan untuk acara di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang perayaan Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.
Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGAR_3jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat melakukan sembahyang di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang perayaan Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.
Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGARjpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pekerja menyusun peralatan untuk acara di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023).Jelang perayaan Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.
Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGAR_4jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat melakukan sembahyang di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.
Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGAR_2jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pekerja membersihkan peralatan untuk sembahyang di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.
Berita Foto: Persiapan Jelang Tradisi Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan - 29082023_PERSIAPAN_HUNGRY_GHOST_DANIL_SIREGAR_5jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pekerja membersihkan peralatan untuk sembahyang di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan sebelum perayaan puncak pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pekerja menyusun peralatan untuk acara di Vihara Gunung Timur, Medan, Selasa (29/8/2023). Jelang perayaan Hungry Ghost Festival warga Tionghoa melakukan persiapan, yang dirayakan pada tanggal 15 bulan ketujuh dalam kalender lunar.

Hungry ghost adalah festival keagamaan masyarakat Tionghoa. Tahun ini, puncak perayaan Festival Hantu Lapar ini terjadi pada tanggal 30 Agustus 2023. Bulan Hantu tahun ini sudah dimulai dari 16 Agustus 2023 lalu dan ini berakhir hingga 14 September 2023 nanti. Festival Hantu adalah perayaan saat hantu lapar dipercaya muncul setiap tahun oleh etnis Tionghoa.

Konon, asal usul Hungry Ghost Festival ini sebenarnya merupakan tradisi masyarakat agraris zaman dahulu yang dimulai dari penghormatan kepada leluhur supaya hasil panen yang jatuh di musim gugur dapat mempunyai hasil yang berlimpah dan terberkati.

Maka dari itu, setiap bulan ketujuh, masyarakat Tionghoa tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seperti mengadakan pernikahan dan pesta ulang tahun. Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan kesialan pada hari tersebut dan akan banyak arwah yang bergentayangan.

Semua persembahan makanan yang disajikan akan dibagikan dan diperebutkan oleh masyarakat yang menyaksikan pertunjukkan tersebut sehingga festival ini di Indonesia disebut sebagai

Sembahyang Rebutan karena selain diperebutkan oleh roh hantu, ternyata juga diperebutkan oleh para manusia. Dengan demikian, sebagai generasi penerus masyarakat Tionghoa, maka sudah selayaknya ikut serta dalam melestarikan kearifan lokal budaya Tionghoa dengan melaksanakan setiap ritual.

(sir/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved