Berita Sumut

Penjelasan GAMKI Sumut Soal Polemik Gubernur Tak Dapat Kesempatan Beri Kata Sambutan di Rakernas

Swangro menegaskan, sebelum Rakernas GAMKI digelar pihaknya sudah berkali-kali menyurati Gubernur Sumut untuk bersilaturahmi dan menjalin komunikasi.

|
Tribun Medan/Husna Fadilla Tarigan
Ketua Panitia Pelaksaksana Pengukuhan dan Rakernas GAMKI tahun 2023 Yos Roha Sitompul dan Sekretaris GAMKI Sumut Swangro Lumban Batu memberikan tanggapan soal polemik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak diberi kesempatan menyampaikan kata sambutan di acara Rakernas GAMKI 2023. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pelaksanaan Rakernas GAMKI yang dihadiri Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyisakan polemik lantaran tidak diberikannya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk menyampaikan kata sambutan.

Mengenai hal tersebut, GAMKI Sumut pun buka suara, sebab memunculkan persepsi buruk lantaran terkesan kemaruk kepada Wali Kota Bobby Nasution dan Presiden Jokowi.

Baca juga: Gubernur Sumut Tak Dapat Kesempatan Beri Kata Sambutan di Kunjungan Presiden Jokowi, PMHPI Kecewa

"Pada pelaksanaan Rakernas GAMKI kemarin semua berjalan dengan lancar, dan peserta juga puas dengan semua rangkaian acara. Tetapi ada isu atau celetukan terkait tidak diberinya panggung terhadap bapak Gubernur Sumatera Utara," ujar Ketua Panitia Pelaksaksana Pengukuhan dan Rakernas GAMKI tahun 2023, Yos Roha Sitompul kepada Tribun Medan, Jumat (25/8/2023).

Menurut Yos, tidak ada permasalahan sama sekali terhadap protokoler dan hal tersebut merupakan kebijakan internal GAMKI.

"Sebenarnya ini tidak ada masalah terhadap protokoler, ini hanya permasahalan internal. Dikatakan kemaruk panggung, itu kita tepis ya," katanya.

Ia menambahkan, tidak diberi kesempatannya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan kata sambutan, bukan karena siapa yang akan ada didalamnya.

Melainkan selama ini Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkesan tidak acuh terhadap keberadaan GAMKI di Sumatera Utara.

"Hanya saja memang dari kita sudah berusaha menjalin komunikasi selama ini dengan pak Gubernur, tapi tidak ada tanggapan. Makanya kalau tetanggaan dijalin dengan baik pasti diundang ya. Selaku orang tua, bapak Edy Rahmayadi harusnya berpikir holistik dan harus merangkul seluruh ormas yang ada," ungkapnya.

Ketua Pelaksana Rakernas GAMKI itu mempertanyakan kembali kepada pihak-pihak yang kecewa Gubernur Sumut tak diberi kesempatan, terkait siapa sebenarnya yang salah dalam hal ini.

"Kita sebelum acara sudah mencoba menjalin komunikasi dengan bapak gubernur tetapi tidak ada responnya," katanya.

Baca juga: Kenakan Baju Gorga Batak, Presiden Jokowi Disambut Tepuk Tangan dalam Rakernas GAMKI di Medan

Sementara itu, Sekretaris GAMKI Sumut, Swangro Lumban Batu menegaskan bahwa tidak diberinya kesempatan bagi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk menyampaikan kata sambutan bukan merupakan kesalahan dari GAMKI.

"Soal gubernur tidak sambutan itu tidak salah kita ya, ini sebenarnya akumulatif dari kegiatan sebelumnya. Dari Rakerda di tahun 2021, gubernur pernah janji sama kita beri bantuan tapi hingga hari ini belum ada," ujar Swangro.

Namun, dikatakannya, GAMKI Sumut tetap menjalin komunikasi yang baik, dengan selalu mengirimi Gubernur Sumut surat terhadap beberapa kegiatan GAMKI Sumut yang dilaksanakan secara formal.

"Tetapi begitu ada presiden datang, jangan tiba-tiba jadi baik dan minta diberi ruang. Artinya gubernur introspeksi diri saja, kenapa tidak diberi kata sambutan. Aku rasa dari tanggapannya selama ini ke GAMKI seperti apa kita pantas kecewa terhadap beliau," ungkapnya.

Meski demikian, kata Swangro, GAMKI tetap menaruh hormat, dibuktikan tetap diberi ruang terhadap Gubernur Edy Rahmayadi dalam kegiatan tersebut.

"Kita tetap beri tempat kepada beliau diacara tersebut, kita tempatkan di VVIP juga, karena kita anggap beliau orang tua kita," tuturnya.

Swangro menegaskan, jika belakangan muncul pernyataan kemaruk terhadap Presiden dan Wali Kota Medan, GAMKI menepis hal tersebut.

"Jadi kalau ada yang bilang kemaruk terhadap wali kota, saya menepis pernyataan tersebut ya. Karena ini kan kembali ke internal kami, siapa yang diberi space untuk kata sambutan," katanya.

Swangro pun berpesan agar disisa masa jabatan Gubernur Edy Rahmayadi agar tetap bekerja sebaik mungkin memberikan yang terbaik bagi Sumatera Utara.

"Tidak usah menyalahkan sana sini, dan saya pikir gubernur tidak butuh GAMKI. Karena janji beliau di tahun 2021 itu pasti dipenuhinya. Kita selalu berkomunikasi dengan bapak gubernur melalui surat resmi kok, tidak pernah kita demo dan sebagainya," ungkapnya.

Sekali lagi Swangro mengatakan, terkait permasalah siapa saja yang diberi kesempatan menyampaikan kata sambutan, itu merupakan persoalan internal GAMKI, tidak ada kaitannya dengan Presiden, Istana Negara apalagi Wali Kota Medan.

Baca juga: Dihadiri Presiden Jokowi, Rakernas GAMKI Juga akan Sahkan MoU Peningkatan SDM di Danau Toba

"Wali kota selalu bekerjasama dengan GAMKI, kenapa begitu Kota Medan kan sebagai jantungnya Sumatera Utara. Karena kantor pusatnya GAMKI Sumut ya di Medan," tegasnya.

Sebagai perwakilan dari GAMKI, Swangro menegaskan, sebelum Rakernas digelar pihaknya sudah berkali-kali menyurati Gubernur Sumut untuk bersilaturahmi dan menjalin komunikasi.

"Tetapi tidak pernah ada respons, jadi pertanyaan salahnya dimana itu kita tidak paham. Jangan pandai-pandaian mengatakan kemaruk dan sebagainya lah ya, ini permasalahan internal saja," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved