Berita Sumut

Musim Hujan, BPBD Karo Imbau Masyarakat Waspada, Minta Jauhi Daerah Potensi Bencana

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Karo, Juspri Nadeak mengatakan, untuk tahap awal pihaknya memasang beberapa spanduk peringatan. 

|
Penulis: Muhammad Nasrul |
HO
Pengendara melintasi Jalan Jamin Ginting, tepatnya di kawasan Penatapan yang tergenang banjir, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Selama kurang lebih sepekan terakhir, sebagian besar wilayah Kabupaten Karo diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Hujan yang menguyur biasanya turun mulai sore dengan durasi yang cukup lama, bahkan tak jarang hingga malam. 

Baca juga: Kota Medan Kini Sering Dilanda Hujan, Bobby Nasution Imbau Warga Jaga Kebersihan Sungai 

Melihat kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo mulai melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya bencana.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Karo, Juspri Nadeak mengatakan, untuk tahap awal pihaknya memasang beberapa spanduk peringatan. 

"Ya memang akhir-akhir ini di wilayah kita selalu diguyur hujan. Kita sudah sampaikan imbauan kepada masya agar selalu waspada, dan menghindari daerah-daerah rawan bencana. Kita juga sudah pasang spanduk di lokasi-lokasi rawan," ujar Juspri, Kamis (24/8/2023). 

Dijelaskan Juspri, untuk di Kabupaten Karo setiap kali masuk musim hujan memang ada beberapa potensi bencana yang harus diwaspadai. Mulai dari bencana banjir, hingga bencana lainnya seperti tanah longsor. 

Untuk wilayah yang sering atau pernah diterjang banjir besar, mantan Camat Merek tersebut menjelaskan banjir beberapa kali terjadi di kawasan Kecamatan Mardingding hingga ke Kecamatan Lau Baleng.

Sementara untuk longsor sendiri, potensi bisa terjadi di beberapa wilayah karena mengingat geografis Kabupaten Karo yang berada di ketinggian dan kondisi medannya banyak yang berbukit. 

"Untuk lokasi yang rawan banjir, seperti di daerah di Kecamatan Mardingding dan Lau Baleng. Selain itu, kita juga memasang dan memberi imbauan kepada masyarakat di sepanjang Sungai Lau Biang yang memiliki arus yang cukup deras," ucapnya. 

Ketika ditanya apakah selain imbauan pihaknya ada melakukan upaya lainnya seperti pembersihan saluran air dan pembuatan bronjong, Juspri mengaku hal tersebut merupakan ranah dari Dinas Pekerjaan Umum. Dirinya menjelaskan, sampai saat ini untuk antisipasi pihaknya masih diberikan kewenangan seputar imbauan dan pencegahan. 

Baca juga: TAMU UNDANGAN Panik,Pesta Pernikahan Anak Mantan Anggota DPRD Langkat Berubah Jadi Bencana Kebakaran

"Tapi kalau misalnya saat di lapangan itu kita dapatkan laporan ada kendala, kita bisa langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. Jadi sifatnya kita koordinasi, kita lakukan pencegahan dan penanggulangan," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Juspri mengatakan ke depan pihaknya juga berencana akan menyurati pihak kecamatan hingga desa untuk menyampaikan imbauan serupa. Selain menghimbau menjauhi wilayah yang berpotensi terjadi bencana, dirinya juga mengajak kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. 

"Bisa dimulai dari membersihkan saluran air, dan menjaga kelestarian alam untuk mencegah terjadinya longsor," pungkasnya.

(mns/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved