Medan Memilih

Diperintahkan Ketum PDIP Megawati, Anak-Menantu Jokowi Bergerak Ajak Masyarakat Pilih Ganjar Pranowo

Mesin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai bergerak untuk mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Juang Naibaho

Pada Januari 2023, suara pemilih Prabowo yang akan memilih Prabowo kembali mencapai 72,5 persen. Kini, angka tersebut meningkat ke 85,7 persen.

Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Buka Suara soal Budiman Sudjatmiko yang Deklarasikan Dukungan ke Prabowo

Hasil survei Litbang Kompas juga memperlihatkan ketatnya elektabilitas Ganjar dengan Prabowo. Elektabilitas Ganjar 24,9 persen dan Prabowo 24,6 persen. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan 12,7 persen.

Dalam survei berhadapan, Ganjar unggul atas Anies dan tertinggal saat dihadapkan dengan Prabowo. Sementara Prabowo unggul saat dihadapkan dengan Anies.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, kenaikan elektabilitas Ganjar terjadi seiring dengan tingkat pengenalan publik yang semakin luas. Ganjar juga disebut memiliki tingkat kesukaan masyarakat lebih tinggi.

"Kenaikan elektoral Ganjar menjadi momentum rebound (bangkit kembali) yang bisa diartikan, pertama, Ganjar semakin dikenal dengan jati diri kepemimpinannya yang berpengalaman, jujur, merakyat, dan sebagai kelanjutan kepemimpinan Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata Hasto, Senin (21/8/2023).

"Kedua, Prabowo sudah mencapai batas atas sehingga tren yang terjadi adalah menurun, berbeda dengan Ganjar yang memasuki tren naik," sambung Hasto.

Adapun survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

 

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meyakini apa yang sudah diupayakan dua anggota keluarga inti Presiden Jokowi, yakni Gibran dan Bobby Nasution untuk memenangkan Ganjar tidak akan mengubah basis massa Jokowi beralih ke Prabowo.

Ini disampaikan Said merespons hasil survei Litbang Kompas terkini yang memperlihatkan suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 justru meningkat dan semakin besar mengalir ke Prabowo.

"Kami yakin situasi ini juga akan mengubah persepsi para pemilih Jokowi ke depan, sehingga basis pemilih Jokowi akan tetap utuh mendukung Ganjar Pranowo," kata Said dikutip Kompas.com, Senin (21/8/2023).

Said menilai bahwa politik itu tak lebih dari sebuah persepsi, di mana bisa bermakna beda setiap isi kepala manusia. Selain itu, menurut Said, persepsi juga bisa berarti memengaruhi publik.

Ia lantas mencontohkan bagaimana persepsi yang coba dibuat pengamat politik mengesankan Jokowi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Ada kecenderungan opini publik yang membentuk persepsi bahwa Jokowi mendukung Prabowo yang disuarakan oleh sejumlah pengamat atas tafsir mereka saat di wawancara media, apalagi menjadi diskursus dominan di berbagai media massa. Itulah sebabnya sebagian pendukung Jokowi terkena dampak framing persepsi ini," ujarnya.

Padahal, Said mengatakan, situasi politik terkini sudah berubah dibandingkan dengan bulan Juli lalu. Ia mencontohkan, tidak ada lagi bakal capres tertentu yang ditampilkan di berbagai media sosial milik Presiden Jokowi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved