Viral Medsos

Angkut 120 Penumpang, Pesawat Lion Air JT 784 Mendarat Darurat di Biak, Ternyata Ini Penyebabnya

Pesawat Lion Air dari Makassar tujuan Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, mendarat darurat di Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Papua, Minggu

|
Editor: AbdiTumanggor
ilustrasi/tribunjambi
Pesawat Lion Air: Angkut 120 Orang dari Makassar, Pesawat Lion Air JT 784 Mendarat Darurat di Biak, Ini Penyebabnya 

TRIBUN-MEDAN.COM - Angkut 120 Penumpang dari Makassar, Pesawat Lion Air Boeing 737-900 JT 784 Mendarat Darurat di Biak, Papua.

Pesawat Lion Air dari Makassar tujuan Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, mendarat darurat di Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Papua, Minggu (20/8/2023), pukul 09.05 WIT.

Pesawat Lion Air Boeing 737-900 JT 784  yang mengangkut 120 penumpang itu terkena cuaca buruk.

"Mohon Maaf, demi keselamatan kita bersama, kami memutuskan mendarat di Biak," kata pilot pesawat Boeing 737-900 JT 784.

Sebelumnya, pesawat take off dari Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 06.10 WITA.

Sejatinya mendarat di Manakwari pukul 10.00 WIT, karena Makassar dan Manokwari ditempuh 3 jam penerbangan.

Namun, sekitar 15 menit sebelum mendarat, pilot mengabarkan cuaca buruk di atas langit Manokwari.

Dua petugas darat Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Papua, terlihat naik ke kabin penumpang.

Dikutip dari Tribun, saat ini masih berupaya meminta penjelasan pihak terkait mengenai kondisi terbaru.

Cuaca Buruk Melanda Sebagian Wilayah Indonesia

Cuaca buruk memang belakangan ini melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Seperti halnya di Kepulauan Riau (Kepri).

Meskipun angin kencang dan hujan telah melanda daerah ini, pelayaran tetap berlangsung lancar tanpa adanya penundaan keberangkatan kapal.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IIA Tanjungpinang, Ridwan Chaniago, mengonfirmasi bahwa pelayaran kapal di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang masih berjalan aman dan teratur. Meskipun gelombang di sekitar Anambas masih cukup tinggi, namun kondisinya masih dalam kategori aman bagi pelayaran.

Berbagai rute pelayaran yang melibatkan Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, seperti rute menuju Batam, Karimun, Lingga, dan Dumai, tetap beroperasi sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan. Termasuk pelayaran internasional menuju Singapura dan Malaysia juga tidak terpengaruh oleh cuaca ekstrem belakangan ini.

Ridwan menambahkan, belum ada penundaan keberangkatan kapal dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, meskipun gelombang cukup tinggi. Namun, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca di perairan sekitar dan lokasi tujuan pelayaran. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved