Berita Internasional

Pria Ini Syok Dapati Istrinya yang Kabur Lahirkan Anak, Alasannya Pergi dari Rumah Bikin Pilu

Setelah sekian lama mencari istrinya yang hilang, suami tiba-tiba saja ia mendengar kabar bahwa istrinya telah melahirkan seorang anak.

INTERNET
ilustrasi bayi. 

TRIBUN-MEDAN.com – Ketika hubungan suami istri dalam rumah tangga kian merenggang, tak sedikit pihak yang merasa sudah tak tahan lagi memutuskan untuk lepas tangan, sama halnya dengan yang dilakukan istri kabur dari rumah selama satu setengah tahun.

Aksi dilakukan istri kabur dari rumah selama satu setengah tahun itu tentu saja bukan yang pertama kalinya mengingat tak sedikit pasutri di luar sana yang juga mengalami hal serupa.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, kejadian istri kabur dari rumah selama satu setengah tahun itu terjadi pada tanggal 19 Oktober 2015.

Seorang pria bernama Ha Lam yang bekerja di lokasi konstruksi ketika tiba-tiba menerima panggilan telepon yang memberitahukan bahwa istrinya, Phuong Cam, baru saja melahirkan seorang bayi perempuan di rumah sakit distrik Nguyen Giang, di kota Ich.Duong , Provinsi Hunan, China.

Mendengar kabar tersebut, alih-alih senang, Ha Lam justru kaget dan marah.

Usut punya usut, ternyata satu setengah tahun yang lalu, Phuong Cam memanfaatkan waktu saat seluruh keluarga tertidur lelap untuk meninggalkan suami dan putranya yang berusia 1 tahun.

Saat itu ia tak membawa barang apapun, hanya ponsel dan uang sejumlah 200 yuan (sekitar Rp 400 ribu).

Selama itu, Ha Lam berusaha mencari keberadaan istrinya.

Ia diketahui berkali-kali pergi ke rumah orang tua istrinya untuk menanyakan keberadaannya tetapi tak juga mendapat kabar.

Namun setelah sekian lama mencari, tiba-tiba saja ia mendengar kabar bahwa istrinya telah melahirkan seorang anak.

Lantas, anak siapa itu? Kemana Phuong Cam selama satu setengah tahun terakhir?

Untuk mengetahui kebenarannya, pria itu pun bergegas ke rumah sakit.

Karena perawat mengatakan Phuong Cam melahirkan secara normal dan segera dipulangkan ke rumah, ia pun menanyakan alamat sang istri ke pihak rumah sakit.

Tiba-tiba berhadapan dengan suaminya yang telah berpisah selama satu setengah tahun, Phuong Cam mau tak mau mengungkapkan kebenarannya.

Phuong Cam dan Tuan Ha Lam diketahui menikah pada tahun 2007.

Sayangnya, kehidupan pernikahan mereka tak bahagia.

Phuong Cam kerap kali dibully oleh mertua dan iparnya, baik secara fisik maupun mental.

Ia juga dipukuli oleh ayah mertuanya, ibu mertuanya mempersulitnya, bahkan ketika ia mengadu kepada suaminya, hal itu sama sekali tak membantunya.

Saat ia hamil, Phuong Cam juga tak diberi uang oleh suaminya.

Wanita itu pun akhirnya bekerja dan makan dari sedikit uang yang dikirim orang tua kandungnya setiap bulan.

Setelah Phuong Cam melahirkan seorang anak laki-laki, keluarga suaminya hanya fokus pada bayinya dan tak memperhatikannya, ia tak diperlakukan dengan baik.

Ibu mertuanya bahkan memarahinya karena tak tahu malu telah memakan semua 12 labu.

Sudah tak tahan lagi menghadapi kondisi tersebut, ia pun memutuskan meninggalkan anaknya dan melarikan diri dari rumah suaminya.

Beberapa waktu kemudian, Phuong Cam kebetulan bertemu dengan pria bernama Ha Bac di tempat kerjanya.

Ha Bac diketahui 7 tahun lebih muda darinya, ia tak tampan atau kaya tapi sangat baik dan tulus.

Bersama Ha Bac, Phuong Cam merasakan kehangatan cinta dan keluarga.

Belakangan, Phuong Cam juga hamil dan melahirkan bayi perempuan anaknya dengan Ha Bac.

Ha Lam sangat marah ketika melihat pemandangan ini karena ia terus pergi ke rumah orang tua istrinya untuk bertanya, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka tak tahu apa-apa.

Tapi nyatanya mereka tahu segalanya namun menyembunyikannya, diam-diam mendukung Phuong Cam untuk tinggal bersama Ha Bac.

Ibunda Phuong Cam berkata bahwa ia melakukannya demi kebahagiaan putrinya lantaran ia paling memahami penderitaan sang putri.

Melihat Ha Bac memperlakukan putrinya dengan sangat baik, ia pun memberikan dukungan yang kuat untuk putrinya.

Ketika semua orang bertanya apakah ia tahu bahwa masa lalu Phuong Cam adalah wanita yang sudah menikah, Ha Bac mengatakan bahwa ia mengetahuinya, hal itu pula yang membuatnya merasa kasihan dengan keadaan Phuong Cam, jadi dia ingin menebusnya.

Akhirnya, dengan bantuan seorang mediator, Phuong Cam dan Ha Lam memutuskan untuk bercerai.

Putra pertama akan terus diasuh oleh Tuan Ha Lam, Phuong Cam bertanggung jawab menyediakan 1,5 ribu yuan (lebih dari Rp 3 juta) per bulan untuk anak tersebut.

Dengan demikian, Phuong Cam juga bisa hidup dengan tentram dengan Ha Bac.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved