Kedatangan Presiden Jokowi
Ketum IPM di Hadapan Presiden Jokowi: Pelajar Muhammadiyah Tidak Boleh Hanya Jadi Objek Politik
Ketum IPM Nashir Effendi meminta agar seluruh pelajar Muhammadiyah yang sudah memasuki usai bisa memilih untuk tidak hanya dijadikan objek politik.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Nashir Effendi meminta agar seluruh pelajar Muhammadiyah yang sudah memasuki usai bisa memilih untuk tidak hanya dijadikan sebagai objek politik.
Hal ini disampaikan Nashir di depan Presiden RI Joko Widodo saat pembukaan Muktamar XXIII IPM di gedung serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar Medan, Sabtu (19/8/2023).
Baca juga: Emak-emak Padati Pasar Sukaramai Sambut Kedatangan Presiden Jokowi, Kompak Pakai Baju Merah
"Pemilu tahun 2024 semakin dekat dan diperkirakan 205 juta mereka adalah Generasi Z. Menurut data BPS mereka adalah yang telah berusia 17 tahun ke atas akan menyumbang sekitar 47,5 juta hak pilih atau sekitar 23,1 persen, artinya 1 dari 4 pemilih adalah Generasi Z. Mengapa saya sampaikan ini? Karena basis massa pelajar muhammadiyah berada dalam segmen ini," ujar Nashir Effendi.
Sebaliknya, Nashir mengatakan, pelajar Muhamadiyah harus menjadi subjek politik.
"Pelajar Muhammadiyah yang sudah memiliki hak pilih ini tidak boleh menjadi objek politik belaka yang hanya diincar suaranya, sebaliknya kami ingin akan menjadi subjek politik yang ikut menentukan perjalanan bangsa ini ke depan," tambahnya.
Dikatakan Nashir Effendi, pihaknya memiliki kader yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Berhasil Jawab Tebak-tebakan dari Presiden Jokowi, Anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah Dapat Sepeda
"Kami sebagai kader pelajar muhammadiyah memiliki basis massa tujuh juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggota-anggota kami di seluruh sekolah-sekolah Muahammdiyah tersebar dari Aceh hingga Papua. Namun kebesaran kami tidak hanya ditentukan oleh kuantitas yang kami miliki, namun semangat kebersamaan serta gotong royong yang kami miliki," ujarnya.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat mendengar suara para pelajar Muhammadiyah. Khususnya dalam hal peningkatan mutu pendidikan.
"Maka kami ingin didengar suaranya, kami ingin pendidikan yang maju dan berkualitas. IPM akan berada di garda umterdepan untuk mendukung dan membela program pemerintah yang pro kepentingan pelajar, tidak hanya pelajar muhammadiyah tapi juga pelajar seluruh Indonesia," pungkasnya.
Baca juga: Suasana Lapangan Benteng Medan jelang Kedatangan Presiden Jokowi
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar pelajar Muhammadiyah mengedepankan akhlak dan moral dibandingkan nilai.
"Tidak ada gunanya dapat nilai 10 kalau moralnya tidak baik. Oleh karena itu saya harapkan pelajar Muhammdiyah dapat menjadi teladan, menjadi generasi muda muslim yang berkemajuan, penguasaan IPTEK-nya hebat, sekaligus memiliki moral, budi pekerti dan mental juga yang hebat," katanya.
(cr14/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Ketum IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Presiden Jokowi
Muhammadiyah
pelajar Muhammadiyah
politik
Kedatangan Presiden Jokowi
Tribun Medan
| Tak Sangka Bisa Foto Bareng Presiden Jokowi, 2 Perempuan Ini Senang Bukan Main: Tremor masih Ini |
|
|---|
| Presiden Joko Widodo Sambangi Mall Centre Point Medan, Para Pengunjung Teriak Histeris |
|
|---|
| Pemerintah Kelabakan, Ruas Jalan di Kota Binjai yang Dilalui Jokowi Mendadak Ditempel |
|
|---|
| Seharian Kunjungan Kerja di Medan, Presiden Joko Widodo Sempatkan Bawa 3 Cucunya Jalan-jalan ke Mall |
|
|---|
| Di Medan Jokowi Banggakan Program Hilirisasi : yang Tidak Setuju Sini Maju, Saya Beri Sepeda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketum-IPM-Nashir-Effendi.jpg)