Berita Sumut

Cerita Edy Rahmayadi Pernah Jadi Anggota Paskibraka di Masa Gubernur Sumut Marah Halim Harahap

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bercerita dirinya sempat menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumut.

|
HO
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberi motivasi para Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara Pemulangan Paskibraka Provinsi Sumut Tahun 2023 di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Sabtu (19/8/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bercerita dirinya sempat menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumut.

Tepatnya pada tahun 1978, saat itu Gubernur Marah Halim Harahap, sebagai inspektur Upacara HUT Kemerdekaan RI.  

Baca juga: Penuh Lumpur, Tangis Anggota Paskibra Padangsidimpuan Pecah Usai Kibarkan Sang Merah Putih

Oleh kerenanya, Edy mengaku paham betul menjadi Paskibraka seperti apa. Ia memahami hubungan emosional dengan para pelatih dan teman sesama Paskibra.  

Ia juga bercerita tentang pengalamannya mulai dari mengibarkan bendera, kemudian menjadi komandan upacara hingga menjadi Inspektur Upacara di Lapangan Merdeka.

"Saat saya mengibar bendera Gubernurnya Marah Halim Harahap, pada saat kalian mengibar bendera gubernurnya saya, tahu tahu kalian jadi Gubernur juga, kalian ngomong begini juga," ujar Edy Rahmayadi pada acara pemulangan Paskibraka Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Sabtu (19/8/2023).

Edy Rahmayadi kemudian  berpesan kepada seluruh anggota Paskibra Sumut agar senantiasa berdoa hingga bercita-cita setinggi mungkin. Dikatakan Edy, seseorang haruslah punya cita-cita.

Baca juga: VIRAL Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang saat Betulkan Bendera Tersangkut, Tiang Patah saat Dipanjat

Dia menyontohkan dirinya yang lahir dari keluarga sederhana. Namun karena Ia memiliki cita-cita yang tinggi, bisa punya karir yang bagus.

Edy juga sempat menanyakan akan melanjutkan pendidikan kemana para Paskibraka Sumut tersebut.

Terdengar ada yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Akmil, Akpol, Universitas Indonesia hingga Universitas Gajah Mada.

"Kalian harus punya cita-cita, bapak ku sersan, emakku jual kue, tapi sekarang anaknya gubernur dan saya pernah jadi jenderal, jangan pernah memandang diri sendiri rendah, tidak peduli anak siapa kita," ujar Edy.

Edy mengatakan, doa juga merupakan hal yang penting dan mesti dilakukan. Berdoa dengan tulus dan ikhlas akan membuat hajat seseorang dikabulkan oleh Tuhan.

Baca juga: Najla Raihana Tsabitah, Pembawa Baki di Upacara HUT RI ke-78 Sumut Ngaku Sempat Takut Ikut Paskibra

"Teruslah kalian berdoa, ketika begitu besar tanggung jawab yang diemban, ketika banyak tugas berat yang harus kita tangani, kita cuma punya dua tangan, tangan itu gunanya untuk meminta kepada Tuhan, jadi, setiap kegiatan kalian jangan pernah lupa berdoa," kata Edy.

Sementara itu, anggota Paskibraka Sumut asal SMA Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar Johana Raskita Nauli Hutahaean mengaku mendapat fasilitas yang nyaman selama pelatihan. Sehingga akhirnya mereka bisa menjalankan tugasnya mengibarkan bendera dengan sukses.

 "Terima kasih Pak Gubernur atas perhatiannya pada kami," kata Johana.

(cr14/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved