Penyaluran Kredit UMKM di Sumatera Utara Capai Rp 73,94 Triliun

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara mencatat, hingga Juni 2023 penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Utara mencapai Rp 73,94 triliun.

Penyaluran kredit tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 10,57 persen secara year-on-year (yoy).

"Hal itu merupakan upaya untuk memperluas akses keuangan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Bambang Mukti Riyadi, Kamis (17/8/2023).

Dikatakannya, andil kredit UMKM terhadap total kredit juga semakin mendekati target yaitu mencapai 29,86 persen dari yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 30 persen, meningkat cukup substansial dibandingkan Juni 2022 yang tercatat 26,35 persen.

"Lebih lanjut, penyaluran kredit konsumtif juga terus mengalami pertumbuhan yakni sebesar 7,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada kredit kepemilikan kendaraan bermotor yang mencapai 13,33 persen yoy, diikuti dengan kredit kepemilikan rumah tinggal mencapai 8,22 persen yoy," paparnya

Kemudian, kualitas kredit perbankan tetap terjaga pada tingkat yang aman, dengan rasio non performing loan (NPL) net sebesar 0.81 persen dan NPL gross sebesar 2,39 persen.

Di sisi lain, kredit restrukturisasi terkait pandemi Covid-19 mengalami penurunan sebesar Rp 30 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp 10,23 triliun menjadi Rp 9,93 triliun.

"Hal ini menandakan kinerja debitur yang semakin baik seiring dengan pemulihan dunia usaha," Katanya.

Sementara itu, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 bertumbuh terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan.

Tercatat, hingga Juni 2023 total DPK yang terkumpul mencapai Rp 302.91 triliun, tumbuh sebesar 1,03 persen secara yoy yang didukung oleh peningkatan simpanan Deposito sebesar 6,93 persen yoy.

Baca juga: Pembiayaan Kredit UMKM di Sumut Meningkat, Capai Rp 59,2 Triliun

Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan sebesar 45,25 persen, diikuti dengan deposito 39,08 persen, lalu giro 15,66 persen. "Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada bulan Juni 2023 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga," Ungkapnya

Kemudian, Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat masing-masing menjadi 125,86 persen dan 26,20 persen, jauh melampaui ambang batas yang ditentukan sebesar 50 persen dan 10 persen. Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara.

"Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 28.39 persen dari Mei 2023 sebesar 28.16 persen. Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial," katanya.

Selain itu, risiko yang berkaitan dengan suku bunga juga mengalami penurunan seiring dengan menurunnya yield Surat Berharga Negara (SBN), karena peluang kenaikan Fed Fund Rate (FFR) di Amerika Serikat semakin terbatas. 

Tunjukan Tren Positif
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara menilai perkembangan perekonomian nasional secara umum menunjukkan tren yang positif, terutama dalam dunia usaha.