Gas Dioplos
Inilah Pemicu Gas Elpiji 3 Kilogram Sangat Sering Dijadikan Bisnis Oplosan
Kondisi ini sangat rentan dengan penyelewengan karena ada profit besar yang dapat diperoleh oleh pelaku bisnis oplosan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Wahyu Ario Pratomo menilai kebijakan pemerintah memberikan subsidi gas liquefied petroleum gas (LPG) ukuran 3 kilogram sangat rentan terhadap penyelewengan.
Hal tersebut terjadi lantaran gas bersubsidi memiliki harga yang jauh berbeda dengan LPG non subsidi.
"Kondisi ini sangat rentan dengan penyelewengan karena ada profit besar yang dapat diperoleh oleh pelaku bisnis oplosan," Ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (15/8/2023).
Jika dilihat secara aturan, dikatakannya pengoplos akan dikenakan hukuman penjara dan denda ketika kedapatan melakukan kegiatan illegal ini.
Tetapi, walaupun ada hukuman, pengoplos masih akan tetap nekat melakukan bisnis ini karena bisa jadi keuntungan yang diperoleh masih lebih besar dibandingkan dendanya.
"Atau mungkin ada perhitungan lainnya yang membuat mereka nekat tetap berbisnis illegal ini. Tentu pengawasan harus kuat," Tuturnya.
Menurutnya, Pertamina selaku produsen memiliki kesulitan untuk melakukan pengawasan. Oleh karena itu, perlu partisipasi dari masyarakat membantu dalam pengawasan, agar tindakan illegal ini dapat ditekan jumlahnya.
"Karena memang tindakan mengoplos ini sangat merugikan masyarakat, dan negara terutama hilangnya ketersediaan LPG 3 kilogram di pasar," Jelasnya.
Wahyu menyebutkan, kerentanan penyelewengan terhadap gas LPG 3 kilogram bersubsidi akan semakin besar jika masyarakat tidak peduli.
"Paling tidak, Kepala Lingkungan (RT) dapat berperan untuk mengawasi kegiatan masyarakat di lingkungannya, dan memberikan laporan kepada Kepolisian, jika ada praktek-praktek illegal seperti pengoplosan LPG 3 kilogram ini," Pungkasnya
Diketahui, dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan aparat kepolisian telah mengamankan sebanyak tiga pangkalan gas LPG 3 kilogram Pertamina yang melakukan pengoplosan.
Adapun ketiga pangkalan tersebut diantaranya berada di Jalan Sei Kapuas, Gang Bunga No 22, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Sunggal dengan pemilik bernama Nopandi.
Kemudian Pangkalan bernama Rury Purnomo yang terletak di Jalan Cempaka, Kecamatan Delitua, Deliserdang dan terakhir Pangkalan atas nama Alisia Rivanola Amelia yang beralamat di Jalan Masjid Dusun V, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
(cr10/Tribun-Medan.com)
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Polisi Gerebek Gudang Gas Oplosan Diduga Milik Anggota DPRD Labuhanbatu Utara Amin Makmur Pasaribu |
|
|---|
| Pangkalan LPG Subsidi Dikabarkan Milik Anggota DPRD Lakukan Oplos 100 Tabung dalam 10 Jam |
|
|---|
| Pertamina Instruksikan Putus Hubungan Usaha dengan Pangkalan yang Diduga Oplos Gas Subsidi |
|
|---|
| Pangkalan Gas di Deli Serdang Digerebek, LPG 3 Kg Dioplos ke Tabung 12 Kg dan Raih Untung Jutaan |
|
|---|
| Tiga Pekerja Pangkalan Gas 3 Kg Oplosan di Medan Resmi Tersangka, Bosnya Masih Bebas Berkeliaran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tersanga-Gas-Oplosan.jpg)