Ritual Adhi Tirula

Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil

Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.

Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-2.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ratusan umat Hindu etnis Tamil berjalan kaki menuju Shri Singgama Kali Kuil saat melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-3.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah perempuan dan anak-anak umat Hindu etnis Tamil membawa kendi berisi susu sambil berjalan kaki menuju Shri Singgama Kali Kuil saat melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-5.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ratusan umat Hindu etnis Tamil berjalan kaki mengarak Patung Dewi menuju Shri Singgama Kali Kuil saat melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-6.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Pendeta umat Hindu etnis Tamil memanjatkan doa sebelum melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-7.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah perempuan umat Hindu etnis Tamil menuangkan susu kedalam kendi saat melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-8.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah umat Hindu etnis Tamil memanjatkan doa sebelum melaksanakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.
Berita Foto: Begini Makna Ritual Adhi Tirula, Tradisi Cucuk Lidah Umat Hindu Tamil - 13082023_RITUAL-ADHI-TIRULA_ABDAN-SYAKURO-9.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Seorang anak perempuan umat Hindu etnis Tamil ikut merayakan ritual Adhi Tirula dipinggir Sungai Deli Jalan Sei Deli, Kota Medan, Minggu (13/8). Ritual Adhi Tirula, untuk meminta kepada sang pencipta agar umat manusia dan Bangsa Indonesia terhindar dari marabahaya.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan umat Hindu Tamil di Medan, terlihat ramai mengikuti ritual tahunan yakni Adhi Tirula, yang merupakan bentuk pensucian diri dan bernazar.

Acara ritual keagamaan Adhi Tirula bagi umat Hindu atau yang disebut “Nazar” berlangsung khidmat dan meriah. Jumlah umat yang hadir tampak membludak dan sama seperti pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.

Apa makna dari ritual Adhi Tirula sendiri, Wijaya Kumar, selaku Pendeta Shri Singgama kali Kuil mengatakan, peringatan atau perayaan Adi Tirula ini bermaksud untuk menghindari diri dari ancaman beberapa penyakit dan biasanya umat Hindu berkaul atau nazzar untuk memohon kepada Sang Hyang Widi.

Sebelum melakukan Adi Tirula mereka yang menyatakan bernazar dan melakukan cucuk lidah terlebih dulu menjalani ibadah puasa selama satu bulan dan melakukan ibadah lainnya di kuil.

"Puasa tersebut dilakukan dengan niatnya masing-masing. Ada yang mau cucuk lidah, tusuk badan, ada yang perempuan angkat susu, itulah yang terjadi setiap setahun sekali," ujarnya kepada Media, pada puncak perayaan Adhi Tirula di Medan, Minggu (13/8/2023).

Rangkaian riual ini pun sudah dimulai sejak tiga hari lalu, yakni pada Jumat hingga Minggu.

"Pada hari Jumat kita minta dan berdoa kepada dewi, agar ritual berjalan lancar, dan bagi para nazar permohonannya dikabulkan," jelasnya.

Uniknya pula adalah upacara persembahyangan membawa dan mengarak “patung dewi” mengitari jalan-jalan protokol Kota Medan mulai dari Jalan Sei Deli lalu ke Sei Sikambing, Jalan Skip, Jalan H Adam Malik dan kembali ke Shri Singgama kali Kuil Jalan Karya Medan.

"Puja bersama, dan kemudian membawa arak-arakan dewi keliling kota. Hari ini proses para penazar, tusukan atau yang dinamakan Alu," tambahnya.

Ritual Adhi Tirula dilakukan setiap setahun sekali, yang jatuh pada bulan Juli atau Agustus. Pelaksanaan Adi Tirula untuk memperingati kemenangan Dewi Drobadi yang dharma melawan Adharma.

Sesampai di sungai, Muda-mudi yang akan mengikuti prosesi cucuk lidah membersihkan diri kedalam sungai yang mengalir. Setelah itu, acara dimulai dengan meletakkan karangan bunga ke arca Dewi sebagai mahkotanya.

"Kemudian dilanjutkan dengan cucuk lidah oleh pemuda, setelah itu pengangkatan arca dewi diikuti pengangkatan susu untuk kembali lagi ke kuil,” katanya.

Sebagai pembawa jalan kembali ke kuil, seorang pemuda yang membawa karangan bunga yang dicampur dengan aroma wangi dupa yang menyengat mulai berjalan dikawal dengan pemuda yang seperti kerasukan hanuman kemudian diikuti pemuda yang menusuk lidah dan pipinya. 

“Pengangkat susu oleh muda mudi kemudian empat pemuda memanggul Patung Dewi diiringi suara gendang yang ditabuh beberapa pemuda dan lantunan lagu dan doa khas Tamil dari para pemudi yang kemudian mengarak Patung Dewi berkeliling,” ujarnya.

Dengan mengarak Patung Dewi, yang diperkirakan selama 2 jam berkeliling bersama  rombongan serta umat kembali ke kuil untuk melaksanakan prosesi memandikan arca dewi dengan susu yang sudah dibawa oleh muda mudi.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved