Lahir Dengan Empat Kaki, Sosok Gadis Ini Jadi Legenda di Tahun 1800-an, Pemakaman Sempat Dibeton

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Lahir dengan memiliki empat kaki, sosok ini menjadi legenda pada tahun 1868.

Dari empat kaki yang dimiliki gadis ini, hanya dua ternyata bisa untuk berjalan.

 Dua yang lainnya hanya berukuran kecil, tumbuh dari pinggulnya.

Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, kisah ini abadi, melansir dari BrightSide.me, nama wanita ini adalah Myrtle Corbin'>Josephine Myrtle Corbin.

Baca juga: Dikira Mayat, Warga Banyuasin Geger Lihat Mr X Tergeletak di Tengah Lapangan Wajah Luka Lebam

Selain dua kaki tambahan, dia juga memiliki 2 set organ reproduksi dan 2 panggul.

Karena kejadian langka ini, dia mungkin salah satu dari sedikit orang dalam sejarah yang dianggap sebagai keajaiban.

Myrtle dianggap sebagai kasus perkembangan manusia yang langka dan luar biasa.

Baca juga: Angka Golput 2019 Masih Tinggi, KPU Siapkan Langkah Hadapi Pemilu 2024

Dia lahir pada tahun 1868, kelangkaan medisnya disebut dipygus.

Fenomena yang tidak biasa ini terjadi karena sumbu tubuhnya terbelah selama perkembangan, sehingga mengakibatkan dua panggul terpisah berdampingan.

Hebatnya, kaki bagian dalam yang lebih kecil dipasangkan dengan salah satu kaki bagian luarnya.

Sedangkan Myrtle bisa menggerakkan kaki bagian dalamnya, tapi terlalu lemah untuk diinjak.

Lahir di Tennessee dari pasangan William dan Nancy, kedatangan Myrtle membawa keajaiban sekaligus keprihatinan.

Baca juga: Miris ! Anak SD di Sumsel Diperkosa dan Diancam Akan Dibunuh Oleh Ayah Kandungnya

Medis mencatat bahwa jika Myrtle dilahirkan sungsang, dengan bokongnya terlebih dahulu, hal itu bisa berpotensi fatal bagi dia dan ibunya.

Pada usia 5 minggu, orang memiliki kesempatan untuk mengunjungi William Corbin dan mengagumi putrinya yang berkaki empat dengan sedikit bayaran.

Bertahun-tahun berlalu, Myrtle terbiasa tumbuh dengan tatapan keheranan dari orang-orang yang menghadapi kondisi langka.

Baca juga: Dibantu Warga, Petugas Sipir Tangkap Kembali Seorang Napi yang Kabur dari Penjara di Jambi

Kaki bagian dalamnya tidak pernah berkembang sepenuhnya dan kedua kaki yang lebih kecil memiliki 3 jari di setiap kaki.

Tahun-tahun berikutnya ayahnya mengajak Myrtle dalam perjalanan ke seluruh negeri, di mana dia berpartisipasi dalam pameran, dan museum.

Pada saat dia berusia 14 tahun, dia berhasil mendapatkan kontrak yang menguntungkan dengan gaji yang luar biasa tinggi sebesar 250 dolar Amerika per minggu.

Pada usia 18 tahun, dia memutuskan untuk menikah dengan James Bicknell, seorang mahasiswa kedokteran.

Baca juga: Terkuak, Mantan Kabid BKD di Lampung Ternyata Siksa Lima Alumnus IPDN, Satu Kritis di Rumah Sakit

Kemudian dia pensiun dari karir aktingnya

Anehnya, gara-gara tenah dengan kaki empat, orang lain mencoba memalsukan bentuknya. Akan tetapi semua penipu ini akhirnya terungkap.

Setahun setelah menikah , Myrtle hamil di sisi kirinya.

Kehamilannya terbukti menantang bagi kesehatannya, dan dokter bahkan menyarankan dia untuk mempertimbangkan aborsi karena penyakitnya yang parah.

Namun, Myrtle berhasil pulih dengan cepat.

Baca juga: PSMS Medan Kalahkan PSDS 2-0 di Gubsu Edy Rahmayadi Cup, Derby Sumatera Utara Berlangsung Keras

Selama tahun-tahun berikutnya, Myrtle dan suami menyambut tujuh anak lagi ke dalam keluarga mereka.

Tragisnya, hanya 5 dari mereka yang bertahan hidup, 4 putri dan seorang putra.

Ketika Myrtle berusia 41 tahun, dia menjadi bagian dari pameran Museum Huber, tampil sebagai Gadis Berkaki Empat dari Cleburne, Texas.

Dia sering mendandani 4 kakinya dengan sepatu dan kaus kaki yang serasi, untuk menyenangkan penonton.

Dia menghasilkan 450 Dolar per minggu pada saat itu.

Baca juga: Malangnya Nasib Seorang Warga di Lampung, Mobil dan Uang Rp 20 Juta Hangus Terbakar di Teras Rumah

Myrtle mengalami infeksi kulit di kaki kanannya, dan dokter mendiagnosisnya dengan erisipelas atau infeksi radang.

Seminggu kemudian, pada 6 Mei 1928, Myrtle meninggal dunia.

Peti matinya ditutupi beton, dan anggota keluarga terus mengawasi sampai benar-benar aman untuk mencegah perampok makam mencuri jenazahnya.

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di 

(tribunmedan)