Berita Viral
Viral Fenomena Unik di Tasikmalaya, Hujan Hanya Membasahi Satu Rumah Saja di Tengah Musim Kemarau
Pasalnya daerah tersebut diketahui sedang musim kemarau, namun salah satu rumah warga di lokasi itu justru diguyur hujan deras.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM - Baru-baru ini, fenomena unik menggemparkan warga kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Pasalnya daerah tersebut diketahui sedang musim kemarau, namun salah satu rumah warga di lokasi itu justru diguyur hujan deras.
Fenomena unik hujan yang hanya mengguyur satu rumah tersebut terekam video amatir warga dan akhirnya menjadi viral setelah videonya beredar luas di media sosial.
Adapun salah satu akun yang membagikan video singkat itu adalah akun Instagram @net2netnews.
Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa fenomena itu terjadi pada Sabtu (5/8/2023).
"Fenomena hujan deras yang hanya mengguyur satu rumah saja, terjadi di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (5/8/2023)," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Dalam video singkat itu tampak hujan deras mengguyur salah satu rumah warga, sementara rumah warga lainnya terlihat kering.
Peristiwa tersebut mendadak menghebohkan penduduk, karena fenomena hujan yang aneh ini baru terjadi untuk pertama kalinya di wilayah tersebut.
Bahkan, banyak warga yang mengambil air hujan tersebut karena saat ini sedang mengalami krisis air bersih akibat kemarau.
Salah seorang warga bernama Titing (55) menjelaskan insiden tersebut. Menurutnya, fenomena hujan yang aneh itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, ketika ia hendak pergi ke warung, ia terkejut karena beberapa langkah dari rumahnya tidak ada hujan.
Bahkan, lantai di rumah tetangganya dan tanah di sekitar lokasi peristiwa tersebut tetap kering.
Titing mengaku kagum dengan fenomena yang terjadi. Pasalnya, langit pagi itu cerah, bahkan bulan masih terlihat jelas bersinar. Hujan hanya terjadi di sebuah rumah dengan halaman yang kecil.
Luas wilayah yang terkena hujan hanya sekitar 8x4 meter. Sementara di atas area yang diguyur hujan, tidak terlihat awan hitam seperti biasanya pada hujan deras.
Ternyata, fenomena serupa pernah terjadi di Tebet, Jakarta Selatan.
Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN, Halimurrahman, menjelaskan bahwa luas area yang diguyur hujan tergantung pada kandungan air di wilayah tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Viral-hujan-hanya-membasahi-satu-rumah-saja.jpg)