Berita Sumut

Korsel Dilanda Cuaca Ekstrem, Kontingen Pramuka Asal Sumut Dipastikan Dalam Keadaan Baik

Koordinator Medis Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Sedunia, Aris Yudhariansyah mengatakan, kontingen pramuka asal Indonesia dalam kondisi baik. 

|
HO
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang juga Ketua Mabida Sumut melakukan pelepasan Kontingen Sumut untuk mengikuti Jambore Dunia Ke-25 Tahun 2023 di Saemangum, Korea Selatan, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman 41, Medan, Sabtu (29/7/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, SEOUL - Korea Selatan tengah dilanda cuaca ekstrem yang berpengaruh pada pelaksanaan Jambore Pramuka Sedunia yang ke-25 di Seoul.

Sejumlah negara seperti kontingen Inggris, Amerika, dan Singapura memilih untuk mundur dari pelaksanaan Jambore meskipun kegiatan masih berlangsung hingga 11 Agustus 2023.

Baca juga: Pemprov Sumut Kirim 34 Kontingen Pramuka Penggalang dan Penegak ke Jambore Internasional di Korsel

Koordinator Medis Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Sedunia, Aris Yudhariansyah mengatakan, kontingen pramuka asal Indonesia termasuk asal Sumatera Utara dalam kondisi baik. 

Aris mengatakan, saat ini panitia penyelenggara tengah melakukan antisipasi agar seluruh peserta Jambore dari Indonesia dan Sumut bisa tetap menjalani kegiatan dengan nyaman.

"Panitia terus mendistribusikan perlindungan diri dan menempatkan bus berpendingin selama 24 jam. Termasuk distribusi payung, air mineral beku serta tabir surya terus dilakukan oleh panitia. Secara umum bisa kami simpulkan kondisi kontingen asal Indonesia sangat baik," ujar Aris saat dikonfirmasi, Senin (7/8/2023).

Aris mengaku, saat ini cuaca di Korea Selatan memang panas, mencapai 34 sampai 37 derajat celcius.

Namun, kata dia, peserta asal Indonesia masih dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut.

"Saat ini memang cuaca di Korsel sedang sangat panas. Namun seluruh peserta asal Indonesia bisa beradaptasi dengan suhu di sini," ungkapnya.

Baca juga: Jambore Nasional Volkswagen Indonesia Ke 52 akan Berlangsung di Medan, 500 VW Diperkirakan Hadir

Menurut Aris, saat ini persentase peserta asal Indonesia yang sakit sangat rendah. Hal ini, kata dia yang menjadi pertimbangan kontingen Indonesia masih tetap bertahan di Korsel.

"Sejauh ini angka yang sakit sangat rendah, dari 1.500 peserta angka yang sakit dan dirujuk ke rumah sakit sekitar 0,4 persen. Jadi kita simpulkan masih dalam kondisi baik seluruh peserta di Kontingen Indonesia," pungkasnya.

Diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk pertama kalinya mengirim kontingen Pramuka ke Jambore Internasional, Saemangeum, Korea Selatan. Sebanyak 34 penggalang dan juga penegak akan berlatih selama 10 hari di Negeri Ginseng tersebut.

Sementara itu, kontingen Gerakan Pramuka Indonesia tetap bertahan di arena Jambore Pramuka Sedunia ke-25, di tengah cuaca panas ekstrem yang melanda. 

Belum ada rencana evakuasi kontingen RI, di saat kontingen Inggris, Amerika, dan Singapura memilih untuk mundur.

Namun sejumlah rencana darurat juga telah disiapkan, kata Berthold Sinaulan, Waka Kwarnas Pramuka RI lewat pernyataannya dikutip Tribunnews, Minggu (6/8/2023).

Ia mengatakan Kedutaan Besar RI di Korea Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Korsel, termasuk Pemerintah Provinsi Jeollabuk, menyiapkan rencana darurat bila benar-benar cuaca tidak tertahankan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved