Gejala Lumpy Skin Disease

Sebanyak 40 Ekor Hewan Ternak di Lampung Alami Gejala LSD, Muncul Benjolan di Tubuh Sapi

Robbi juga mengatakan, 40 ekor sapi yang mengalami gejala LSD ini mengalami demam dan juga timbulnya benjolan kecil pada tubuh sapi. 

Editor: Satia
TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sebanyak 40 ekor hewan ternak sapi di di Tanggamus, Lampung alami gejala Lumpy Skin Disease (LSD).

Diketahui, Lumpy Skin Disease adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae.

Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Dikutip dari Tribunlampung.com, Robbi Zidni selaku Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Perkebunan dan Peternakan Pemkab Tanggamus mengatakan, terdapat 40 ekor sapi yang memiliki gejala LSD pasca Idul Adha kemarin. 

Baca juga: GERAK CEPAT Mahfud MD Selamatkan Al Zaytun Usai Panji Gumilang Ditahan Bareskrim Polri

Robbi juga mengatakan, 40 ekor sapi yang mengalami gejala LSD ini mengalami demam dan juga timbulnya benjolan kecil pada tubuh sapi. 

"Pasca Idul Adha kemarin ditemukan gejala LSD di Tanggamus ada 40 ekor sapi yang menimbulkan gejala LSD di Tanggamus waktu itu, untuk gejala LSD ini ditemukan di Kecamatan Sumberejo," kata Robbi, Kamis (3/7/2023). 

Mendapatkan laporan adanya gejala LSD, pihak Disbunak Pemkab Tanggamus langsung bergerak melakukan pengobatan kepada hewan ternak tersebut. 

Baca juga: Pinkan Mambo Mengaku Punya 2 Kepribadian, Tertekan Selama 9 Tahun Hingga Karakternya Dibunuh

Pihak dari Disbunak Tanggamus juga sudah melakukan pemeriksaan kembali kepada hewan ternak yang memiliki gejala LSD pasca Idul Adha kemarin. 

"Kami melakukan pengecekan ke 40 ekor sapi itu juga sudah mulai berangsur-angsur membaik," kata dia. 

Robbi menjelaskan, LSD yang dialami hewan ternak warga pasca Idul Adha kemarin seperti demam dan juga adanya benjolan kecil pada sapi. 

Selain itu, terdapat beberapa hewan ternak yang teridentifikasi gejala LSD mengalami penurunan nafsu makan. 

Robbi Zidni juga mengatakan untuk 40 hewan ternak yang mengalami LSD ini belum bisa dilakukan vaksin LSD. 

Baca juga: Terungkap Pekerjaan Mariana Wanita 41 Tahun Nikahi Remaja 16 Tahun, Juragan Kaya Raya

Ia menambahkan, pihaknya harus menunggu kurang lebih selama dua bulan untuk melakukan vaksinasi LSD. 

Selain itu, pihak Disbunak Tanggamus, Lampung juga tidak bisa memberikan vaksin LSD kepada hewan ternak radius 10 hingga 20 km dari hewan ternak yang memiliki gejala LSD tersebut. 

"Nanti kalau yang sembuh itu langsung diberikan vaksin dikhawatirkan akan menyebar lagi virusnya," jelasnya. 

Baca juga: Jokowi Nekat Coba LRT yang Salah Design : Nyaman, Tapi Gak Usah Buru-buru Dioperasikan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved