Kepala SMPN 4 Percut Seituan Angkat Bicara terkait Tuntutan Guru yang Memintanya Dipindahkan

TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG - Kepala SMP Negeri 4 Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang, Yusni Siregar angkat bicara terkait kasus yang terjadi di sekolahnya.

20 orang guru PNS yang ada di sekolahnya saat ini terus-terusan menuntut Dinas Pendidikan dan Bupati Deli Serdang agar dirinya dipindahkan.

Hal ini lantaran para guru merasa tidak punya kecocokan lagi dengannya.

Yusni yang dikonfirmasi melalalui telepon selulernya mengaku tidak mendapat informasi kalau para guru kembali datang ke Pemkab dan mendatangi kantor Dinas Pendidikan.

Yusni mengaku pada saat itu dirinya sedang menjadi narasumber di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dalam hal perencanaan berbasis data sebagai kepala sekolah penggerak.

Ia menyebut sempat mendapat laporan dari Wakil Kepala Sekolah banyak guru yang tidak datang pada Kamis, (3/8/2023).

"Saya nggak tau (belasan guru datangi dinas pendidikan) karena saya lagi jadi narasumber di SMPN 1 Tanjung Morawa. Dapat laporan juga dari Wakil Kepala Sekolah (banyak guru nggak hadir). Jadikan saya belum tau informasinya dari mana guru-guru, besoklah saya datang dan saya tanya kemana guru-guru sebenarnya. Mereka gak ada izin. Belum sampai ke sekolah mereka (sebelum ke dinas), "kata Yusni.

Yusni menyebut masalah dirinya dengan guru sudah terjadi sejak lama. Namun demikian ia merasa untuk saat ini sudah tidak ada lagi sebenarnya masalah. Dianggapnya kalau semuanya sudah baik-baik saja.

"Gak ada miskomunikasi lagi menurut saya. Kita bagus semuanya, kegiatan juga bagus. Gak ada masalah lagi menurut saya. Saya juga ada sudah berusaha untuk ajak mereka ngomong bagus-bagus. Ada minta maaf juga, itu sudah. Artinya kan kita namanya manusia ya. Manusia itukan tidak sempurna, jadi mungkin dalam ketidak sempurnaan kita jadi manusia itu mungkin pada saat itu ada sesuatu yang mungkin membuat mereka merasa itu adalah kesalahan dari saya, "kata Yusni.

Dikatakan Yusni semuanya sebenarnya bisa dijelaskan dan dikomunikasikan dengan baik. Ia menyebut dirinya juga sudah pernah didamaikan oleh Dinas termasuk juga Pengawas yang datang ke sekolah.

Ia menegaskan dirinya sendiri saat ini siap untuk dipindahkan apabila dianggap pimpinan itu yang terbaik.

"Saya bilang saya siap pindah lo. Saya inikan kepala sekolah penggerak, dinas tidak bisa memindahkan begitu saja. Sampai ada batas waktunya dan saya siap saya bilang. Saya siap untuk pindah dan saya sudah ikhlas dan ridho demi kenyamanan teman-teman guru untuk bertugas. Kenapa karena yang namanya kita bertugas untuk cari makan kan. Saya nggak merasa kalau saya dipindahkan itu artinya saya kalah. Gak ada istilah menang dan kalah. Saya menyerahkan ke Pimpinan semuanya. Apa kata pimpinan saya siap, "ucap Yusni Siregar.

Sebelumnya para guru mengaku kalau Yusni sering marah kepada guru dihadapan para siswa. Karena hal itu para guru pun menjadi malu. Terkait hal itu Yusni pun memberikan bantahan.

" tukan versinya mereka. Makanya saya bilang marahnya seperti apa? Saya dikasih tau. Jangan ngomong kemana-mana. Ke saya dong. Misalkan bilang, Ibu sebagai Kasek jangan marah-marah di depan siswa, Gitu dong. Jangan kemana-mana ngomongnya. Kan bisa masuk ke ruangan saya. Kan tinggal bilang ibu harusnya nggak boleh gitu gitu. Kitakan teman, "katanya.

Beberapa waktu lalu Yusni juga sempat beberapa kali dikonfirmasi www.tribun-medan.com atas tudingan yang disampaikan oleh anggotanya.

Namun saat itu Yusni tidak bersedia untuk dikonfirmasi. Saat ini Yusni menyebut dirinya waktu itu tidak mau dikonfirmasi karena takut masalah jadi melebar kemana-mana.

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter