PPBD Zonasi Bikin Ribet, Nadiem Makarim: Warisan Muhadjir, Saya Kena Getahnya Tiap Tahun

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi bikin ribet. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengaku kena getahnya tiap tahun akibat kebijak

|
Tangkap Layar Youtube KEMENDIKBUD RI
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui bahwa PPDB zona merepotkan dirinya. 

Diberitakan sebelumnya, diduga ditemukan banyak kecurangan dalam pelaksanaan PPDB 2023 dengan jalur zonasi.

ilustrasi siswa
ilustrasi siswa (HO)

Fakta di lapangan, ditemukan orang tua yang melakukan kecurangan dengan migrasi atau menitipkan nama anaknya ke kartu keluarga (KK) warga di sekitar sekolah yang dituju.

Tujuannya agar anaknya dapat masuk di sekolah favorit meski jarak yang ditempuh dari rumahnya jauh.

Salah satu contoh kecurangan jalur zonasi terjadi di Kota Bogor, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto dengan menelusurinya secara langsung.

Baca juga: SOSOK Ananda Frichilia Abdeani, Duta Anti Narkoba Pematangsiantar 2023, Aktif Ikut Kegiatan Sosial

Baca juga: Istri Ngaku Makin Bahagia seusai Izinkan Suaminya Kencani Wanita Lain, Kini Bebas Lakukan Banyak Hal

Baca juga: Aksi Heroik Polres Personel Polres Padangsidimpuan Selamatkan Warga yang Tergantung di Ruko

"Ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya, jadi saya kira ini betul-betul ada permainan," kata Bima, Selasa (11/7/2023).

Selain di Bogor, kecurangan migrasi KK untuk mengincar sekolah favorit juga terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY menemukan, masih ada siswa yang tiba-tiba berdomisili dekat dengan sekolah.

"Tapi memang itu KK-nya terverifikasi. Hanya memang dinas tidak melakukan verifikasi lapangan apakah orangtua dan keluarga tersebut tinggal fisik di situ atau hanya KK-nya saja. Kami dapatkan informasi seperti itu masih terjadi," kata Kepala Ombudsman DIY Budhi Masturi.

Budhi mengatakan, pihaknya juga menemukan calon siswa yang menumpang KK orang lain.

Di dalam KK, anak tersebut masuk dalam klasifikasi "keluarga lainnya".

Seorang ibu-ibu curhat ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, minta agar seragam sekolah anaknya tidak terlalu banyak jenisnya.
Seorang ibu-ibu curhat ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, minta agar seragam sekolah anaknya tidak terlalu banyak jenisnya. (Istimewa)

Menanggapi masalah PPDB zonasi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta segera diselesaikan di lapangan.

“Masalah lapangan selalu ada di semua kota, kabupaten, maupun provinsi ada semuanya, tapi yang paling penting diselesaikan baik-baik di lapangan,” ujar Jokowi, Kamis (20/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan pentingnya mengutamakan kepentingan anak-anak Indonesia untuk dapat mengenyam pendidikan di sekolah.

Menurutnya, pemerintah baik pusat maupun daerah harus memastikan anak-anak mendapatkan kesempatan tersebut.

 “Anak-anak kita harus diberikan peluang seluas-luasnya untuk memiliki pendidikan yang baik dan setinggi-tingginya,” pungkasnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: SOSOK Ayip Amir, Viral Gegara Ukur Jarak ke Sekolah Pakai Meteran, Adik Tak Lolos PPDB Zonasi

Baca juga: Ngamuk Anaknya Tak Diterima PPDB Zonasi, Orangtua Bawa Meter Ukur Jarak Rumahnya ke Sekolah: Curang

Baca juga: Kecewa Anaknya Gagal Lolos PPDB Zonasi, Pria Ini Ukur Jarak Rumah ke Sekolah Pakai Meteran

 


 

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved