Berita Viral

Astaganaga, Gara-gara Status di WhatsApp, Nyawa Pria di Semarang Melayang, Korban Alami 14 Tusukan

Para tersangka dijerat Pasal 170 Ayat (2) Ke-3 KUHP yakni barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama-sama menggunakan kekerasan

Editor: Satia
HO
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Hanya perkara status di aplikasi WhatsApp, seorang pria tewas setelah dihajar 13  pelaku, di Taman Meteseh, Semarang, Minggu (23/7/2023).

Diketahui, korban bernama Eko Ahmat Ariyadi, warga Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Penganiaayaan terhadap Eko berawal dari status WhatsApp yang dibuat teman korban.

Dikutip tribunmedan.com dari tribunnewsmaker.com, Polrestabes Semarang sudah mengamankan tujuh pelaku dan enam lainnya masih buron.

Baca juga: Bobby Nasution Sidak Pangkalan Gas Elpiji: Memang Kosong

Saat diamankan, sejumlah pelaku membeberkan kejadian itu bermula dari status WhatsApp milik Saiq yang menyindir rekannya bernama Ayub atau saksi 2.

Namun justru temannya bernama Andre yang tersinggung pada unggahan status Saiq.

“Kalau enggak mau kumpul lagi ya dianggap apa, saya nyindir gerombolannya Ayub. Dikira Andre, saya nyindir dia, terus tak jelaskan dan ngajak ketemu Ayub di Taman Meteseh, mau ngelihatin aja (klarifikasi),” tutur Saiq.

“Saya kan enggak pernah main, dia buat status gitu kan saya, kan saya tersinggung sama Saiq. Terus karena saya enggak percaya, Saiq ngajak ke Taman Meteseh nyari Ayub,” imbuh Andre.

Setibanya di Taman Meteseh, saksi 2 yakni Ayub sudah pulang terlebih dahulu.

Baca juga: Diiming-imingi Nikah, RY Diamankan Polres Bangka Selatan Usai Puas Tiduri Anak 13 Tahun

Gerombolan Said dan Andre yang berjumlah 13 orang itu terus menanyakan keberadaan Ayub.

Namun korban, Eko Ahmat Ariyadi, (27) alias Kodok justru menantang mereka berkelahi.

“Si Eko malah menantang teman saya, Namanya Acong, yang menusuk korban. Eko-nya malah nantang terus Mas. Kamu berkelahi saja sama saya. Akhirnya diladenin sama Acong, lha saya juga enggak tahu kalau Acong bawa pisau,” ujar Andre.

Lantaran korban dan teman tongkrongannya di Taman Meteseh kalah jumlah, mereka menyelamatkan diri untuk mencari bantuan warga.

Kemudian saat korban dilarikan ke Rumah Sakit Wongsonegoro, nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: Bobby Nasution Minta Maaf ke Warga Medan, Blangko KTP di Disdukcapil Sudah Berbulan-Bulan Kosong

Sementara beberapa tersangka kabur ke Surakarta, akhirnya berhasil dikejar polisi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved