Viral Medsos

Terbaru Kasus Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Terungkap 7 Bayi Tewas Dibekap, Peragakan 20 Adegan

Pada Senin (24/7/2023) Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, telah melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bayi hasil hubungan sedarah atau inses

Editor: AbdiTumanggor
HO
REKONSTRUKSI KASUS INSES HINGGA PEMBUNUHAN 7 BAYI: Rudi pembunuh tujuh bayi hasil hubungan inses dengan anaknya melakukan sebanyak 20 adegan rekonstruksi. 

Menurut dia, bayi tersebut bukan hasil hubungan inses yang dilakukan korban E dengan tersangka R, melainkan hasil hubungan E dengan kekasihnya.

Kasus inses ayah dan anak di Banyumas hingga lahirkan 7 bayi.
Kasus inses ayah dan anak di Banyumas hingga lahirkan 7 bayi. (Tribun Medan)

 Tim Forensik Kesulitan Tes DNA

Di sisi lain, Tim fokter forensik menghadapi tantangan dalam melakukan tes DNA tujuh bayi hasil inses ayah anak di Banyumas, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh ahli forensik dari RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Dr dr Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat yang mengatakan bahwa kerangka bayi ditemukan sudah dalam kondisi kering dan ringan.

Tak hanya itu, sel-sel tulang bayi yang rentan juga menjadi kesulitan tersendiri untuk diambil sampel DNA. “Tulang sudah kering dan ringan, untuk mengambil sampel DNA sulit. Masalahnya, sel-sel tulang bayi sangat rentan, nanti sangat susah mengambil sampel DNA,” kata Zaenuri, Rabu lalu.

Zainuri menjelaskan, pembuktian mengenai apakah ketujuh bayi itu benar merupakan hasil inses antara ayah dan anak, yakni R (57) dan E (25), juga menjadi masalah.

“Karena, walaupun bayi ini bukan dari hasil hubungan dengan bapaknya, DNA-nya akan tetap sama dengan bapaknya," jelas dia, dikutip dari Kompas.com.

Pihaknya pun membutuhkan keterangan dari perempuan berinisial E terkait apakah pernah berhubungan badan dengan pria lain. Jika pernah, maka pihaknya akan mengambil sampel DNA pria tersebut. “Kalau tidak identik, berarti itu anak dari bapaknya (hasil inses).”

Diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap usai seorang warga menemukan kerangka bayi di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah, 15 Juni 2023 lalu. Polisi pun melakukan penggalian dan menemukan empat kerangka bayi. Setelah R ditangkap, diketahui bahwa bayi yang dibunuh mencapai tujuh bayi.

Bayi-bayi itu dibunuh sesaat setelah dilahirkan dan dikuburkan di kebun tersebut. Adapun, alasan R melakukan perbuatan keji tersebut adalah untuk ritual pesugihan agar cepat kaya.

R memaksa E untuk melakukan hubungan badan. R bahkan mengancam E menggunakan golok jika tidak menuruti perkataannya. Atas perbuatannya, R disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 80 Ayat 4 Undang Undang Perlindungan Anak.

Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).
Polisi menggali kebun lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023). (kompas.com)

6 kerangka bayi telah ditemukan

Polisi sudah menemukan enam dari tujuh kerangka bayi. Dua kerangka bayi ditemukan di area yang sama dengan tempat penemuan empat kerangka bayi sebelumnya.

Menurut pengakuan pelaku, R (57), bayi hasil inses dengan anak perempuannya, E (25), yang dibunuh berjumlah tujuh bayi.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan penggalian dilakukan dengan bantuan para warga sekitar. “Kami masih terus melakukan penggalian untuk mencari tulang yang ketujuh. Dari keterangan tersangka, dikuburkan di sekitar lokasi itu,” kata Agus, Senin (3/7/2023) lalu.

Kapolsek Purwokerto Selatan Kompol Puji Nurochman mengatakan pihak kepolisian telah menemukan enam kerangka bayi hasil inses di Banyumas.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved