Viral Medsos

Soal Dukungan Tembak Mati Begal, Usman Hamid: Pernyataan Bobby Nasution Ingatkan Saya dengan Duterte

Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengapresiasi aparat penegak hukum kepolisian menembak mati pelaku begal menuai sorotan publik

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
kolase tribun-medan.com
POLEMIK TEMBAK MATI BEGAL: Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid mengatakan, pernyataan Walikota Medan Bobby Nasution yang mendukung tembak mati begal mengingatkan dirinya dengan pernyataan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang membuat kebijakan tembak mati pelaku narkotika. (Kolase Tribun-Medan.com/istimewa) 

"Tindakan tembak di tempat adalah langkah shock therapy untuk menjamin rasa aman dan melindungi warga masyarakat," kata Aria dikutip Tribun-Medan.com dari Youtube Dua Arah yang tayang pada Sabtu (22/7/2023).

Aria mengatakan, jika tak ada tindakan tegas tersebut, maka dikhawatirkan kejahatan begal semakin meluas dan pelaku tidak takut dengan ancaman hukuman yang ada.

Oleh sebab itu, tegas Aria Bima, perlu dilakukan tindakan tegas dengan upaya tembak di tempat, agar pelaku begal berpikir ada kematian yang menunggu mereka jika melakukan aksi tersebut.

"Maka ancaman untuk tembak ditempat harus disampaikan saat ini. Tinggal para begal ini akan memilih jalan hidupnya sendiri, mau begal atau mau begal, kalau begal tembak mati," ucap Anggota DPR RI Komisi VI itu.

Aria mengatakan, tentu upaya tersebut harus dilakukan oleh aparat dan dilakukan dengan terukur. "Tapi saya katakan ini hanya shock therapy dalam waktu terukur dan jumlah terukur juga dengan risiko-risiko dan evaluasi-evaluasi yang terukur juga, untuk melindungi masyarakat," ujar dia.

Langkah Wali Kota Bobby Nasution dikecam LBH Medan dan KontaS Sumut

Ternyata, apresiasi Bobby terhadap tindakan tegas kepada pelaku begal menuai kritikan dari sejumlah pihak. Beberapa di antaranya yaitu Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Medan dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan atau Kontras Sumatera Utara.

Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan, pernyataan Bobby serupa dengan penegakan hukum yang serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing). “Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan,” kata Rahmat dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023) lalu.

Bahkan, Komisoner Kompolnas juga menegaskan bahwa pelaku seharusnya dilumpuhkan, bukan mematikan. Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan penggunaan senjata api telah diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dan Perkap Nomor 8 Tahun 2009 Tentang HAM. “Tembakan polisi dalam menangani penjahat seharusnya melumpuhkan, bukan mematikan,” kata Poengky, Selasa (11/7/2023) lalu

Atas kritikan kelompok aktivis HAM tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun menanggapi dengan seloroh santai. “Tanggapannya untuk LBH sama apa (KontraS), oh iya. Saya mewakili para begal, terima kasih untuk LBH,” ujar Bobby Rabu (12/7/2023). “Ya coba tanya masyarakatnya aja, lihat kondisinya. Saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan, perlu enggak (tindakan tegas dan terukur), coba tanya masyarakat,” kata Bobby.

Baca juga: KAPOLDA BARU Irjen Agung Berjanji Akan Bikin Sumut Aman, Berantas Begal dan Geng Motor

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Akan Keluarkan Pergub Khusus Tentang Wewenang Satpol PP Atasi Begal

Dukungan Mengalir ke Wali Kota Bobby Nasution

Sementara. Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta polisi menembak mati pelaku begal.

Menurut Prabowo, permintaan itu jangan langsung dinilai sebagai dukungan agar polisi dapat bertindak sewenang-wenang, tapi upaya kepala daerah dalam melindungi warganya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas menilai bahwa permintaan itu perlu mendapat perhatian dari aparat hukum agar bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menekan tingkat kejahatan di daerahnya. Di sisi lain, Kodam I Bukit Barisan turun gunung untuk memberantas begal dan geng motor yang belakangan ini meresahkan warga kota Medan.

Melalui Detasemen Intel Kodam I/Bukit Barisan (Deninteldam I/BB) telah menurunkan anggota ke lapangan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved