Pilpres 2024

LUHUT ke Partai Golkar: Tak Perlu Ngotot Mengusung Airlangga sebagai Capres Ataupun Cawapres

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar ini pun mengingatkan agar Partai Golkar menyatakan sikap dengan tegas dalam merapatkan ke koalisi tertentu.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan memandang tak perlu partainya ngotot mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres ataupu Cawapres. 

"Insya Allah kami optimis bahwa kami masih tetap, sampai hari ini, kami mencalonkan ketum kami Pak Airlangga Hartarto, baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar MQ Iswara, Jumat (19/5/2023).

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 29-10 Mei 2023, Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas 7,3 persen.

Partai tua itu tertinggal jauh dari PDI-P yang meraup 23,3 persen suara, Gerindra 18,6 persen, dan Demokrat 8 persen.

Sementara, berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Golkar duduk di urutan ke 4, ada di kelas menengah yang bersaing ketat dengan partai lainnya.

Survei yang digelar pada 1-8 Juli itu menyebut Golkar hanya meraup 6 persen suara, tertinggal dari PDI-P 23,7 persen, Gerindra 14,2 persen, PKS 6,2 persen.

Sementara, elektabilitas Airlangga juga suram.

Berdasarkan survei LSI, dalam Top of Mind pilihan presiden, Airlangga tidak meraup suara atau 0,0 persen.

Adapun pada simulasi 19 nama calon presiden, elektabilitasnya hanya 0,5 persen.

Pun demikian ketika namanya diajukan dalam daftar 24 nama wakil presiden, ia hanya meraup 2,6 persen suara da 3,8 persen pada simulasi 12 nama.

Saat ini, terdapat sejumlah koalisi partai politik dalam menghadapi Pilpres.

PDI-P dengan PPP dan Perindo, misalnya, mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Mereka terikat dalam kerjasama politik. Nasdem, PKS, dan Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Mereka mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Adapun PKB dan Gerindra bersatu dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Selain ketiga poros itu, terdapat KIB yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP namun nasibnya tidak jelas.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved