Percayakan Keuangan ke Istri, Sang Suami Murka saat Mengetahui Tabungan Dihabiskan untuk Alasan Ini

TRIBUN-MEDAN.com – Dalam berumah tangga tak sedikit suami yang mempercayakan istri untuk mengelola keuangannya karena merasa lebih dapat dipercaya.

Namun siapa sangka karena beberapa alasan, hal itu malah berujung pada sesuatu yang tak diinginkan seperti kasus suami murka istri habiskan tabungannya.

Kejadian suami murka istri habiskan tabungannya itu bukanlah baru pertama kalinya di kehidupan rumah tangga mengingat tak sedikit pasutri di luar sana yang juga mengalami hal serupa

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, kejadian suami murka istri habiskan tabungannya itu dialami oleh seorang pria bernama Ton (29) yang tinggal di Hebei, China.

Pria yang diketahui berprofesi sebagai sopir truk itu memutuskan untuk menikah lagi setelah istrinya yang sakit parah meninggal dunia.

Sebelumnya saat melajang ia dikenalkan oleh mak comblang di desanya dengan seorang wanita cantik bermarga Tran yang telah menjanda.

Wanita itu diketahui sedang mencari pria yang cocok untuk menikah lagi setelah menceraikan sang suami yang lumpuh akibat kecelakaan.

Karena sudah pernah berumah tangga sebelumnya, pria itu tak pilih-pilih dan setuju menikahi wanita itu dengan memberinya 18.000 yuan (lebih dari Rp 300 juta).

Sebelum pernikahan, Ton mengusulkan untuk mendaftarkan pernikahan, tetapi Tran selalu menggunakan berbagai alasan untuk menolak.

Akhirnya karena kesibukannya, Pak Ton tidak menghiraukan hal ini lagi,

Acara pernikahan mereka digelar sederhana dengan dihadiri keluarga dan kerabat kedua belah pihak.

Ton selalu percaya bahwa sebagai suami ia harus memperlakukan sang istri dengan sepenuh hati, dan pada saat yang sama, sang istri harus bertugas mengatur pengeluaran rumah tangga.

Oleh karena itu, setelah pernikahan, Ton memberikan semua hartanya kepada istrinya untuk disimpan, termasuk buku tabungan senilai 70.000 yuan (sekitar Rp 145 juta) dan sejumlah uang tunai.

Meski berprofesi sebagai sopir truk, Ton tak memiliki truk sendiri, melainkan harus bekerja sebagai buruh upahan.

Baru-baru ini, melihat truk sedang diskon besar-besaran, membuatnya memutuskan untuk membeli truk sendiri.

Namun siapa sangka, ketika ia ingin mengambil tabungannya dari sang istri untuk membeli truk, istrinya dengan santai menjawab bahwa ia telah meminjamkan uang itu kepada orang lain dan jika sang suami begitu membutuhkannya maka ia akan pergi menagihnya terlebih dahulu.

Keputusan sang istri yang sembarangan meminjamkan uangnya kepada orang lain membuat Ton marah, namun kemudian ia berpikir, selama istrinya mendapatkan uang itu kembali, maka ia akan menerimanya.

Pada akhir Juni lalu, Tran pergi untuk menagih hutang, tetapi tiba-tiba ia tak kembali dan tak bisa dihubungi karena ia juga mematikan ponselnya.

Merasa ada yang tak beres, Ton pun segera pergi mencari istrinya dan mencari tahu apa yang terjadi.

Usut punya usut, ternyata Tran tak pernah menceraikan suaminya.

Alasan ia "menikah" dengan Ton sebenarnya karena ia ingin menggunakan uangnya untuk menghidupi suaminya yang lumpuh dan mertuanya.

Hal itu tentu saja membuat Ton marah dan pergi kemana saja menanyakan keberadaan Tran.

Akhirnya, pada 7 Juli, ia berpapasan dengan istrinya saat berbelanja.

Melihat Tran, sang istri yang baru dinikahinya selama setengah tahun itu membuat emosinya meledak-ledak.

Ton segera mendorongnya ke tanah lalu memaksanya untuk mengembalikan uang itu kepadanya.

Insiden itu sontak menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sampai ada yang mengunggahnya ke media sosial.

Tak sedikit orang yang marah dengan perilaku wanita itu

(cr32/tribun-medan.com)