Peringati 1 Muharram 1445 H, Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Gelar Parade Tauhid

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memperingati 1 Muharram 1445 Hijriah atau Tahun Baru Islam yang jatuh hari ini, Rabu (19/7/23), Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid menggelar sejumlah kegiatan.

Satu di antaranya Parade Tauhid dengan titik kumpul di Masjid Raya Al Mashun menuju ke Masjid Nurul Hidayah MMTC Pancing.

Baca juga: SAMBUT Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, Ratusan Remaja Pawai Obor di Siantar

Pimpinan Aksi dan juga Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut, Ustaz Zulkarnain mengatakan di momen Tahun Baru Islam 1445 Hijriah ini harus melihat kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW. 

"Beliau hijrah dari Mekah ke Madinah dan momen ini menjadi kebangkitan Islam. Karena Nabi setelah di Madinah membangun persatuan persatuan Islam dengan berangkat dari prinsip-prinsip kesatuan umat yang di Madinah. Maka kami menggelar parade atau konvoi ini untuk mengingat kembali semangat hijrah itu melalui Parade Tauhid," ujarnya di halaman Masjid Nurul Hidayah MMTC Pancing. 

Diungkapkannya umat Islam Kota Medan dan Sumut sudah menggelar Parade Tauhid ini sejak 2017 lalu. Maka tahun 2023 parade ini menjadi tahun kelima.

Zulkarnain mengaku bersyukur antusias masyarakat cukup beaar dalam acara ini.

"Alhamdulillah semangat umat muslim di Kota Medan dan Sumut cukup besar untuk hadir dalam acara ini. Initinya kita ingin membangun iman kita, semangat kebersamaan persatuan untuk membawa kebaikan untuk bangsa dan negara kita. Khususnya di Kota Medan dan Sumut," katanya.

Ia menuturkan, sekitar 2.000 orang peserta yang ikut meramaikan peringatan Tahun Baru Islam ini. Massa ini berasal dari Kota Medan, Kabupaten Binjai, Deliserdang dan Langkat.

"Agendanya ada orasi para-para tokoh agama. Rencananya Gubernur Sumut juga hadir saat melepas Parade Tauhid, namun beliau kurang sehat dan tidak bisa hadir. Puncak acara di Masjid Nurul Hidayah ini ada tausiah agama memaknai hijrah bagi bangsa ini supaya ada perubahan ke depan terhadap dinamika politik kita, pemimpin nasional kemudian tegaknya keadilan bagi bangsa Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Bacaan Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2023, Lengkap Arti dan Keistimewaannya

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Sumut, Aidan Nazwir Panggabean menambahkan puncak acara yang dipilih di Masjid Nurul Hidayah sendiri karena ingin menyampaikan pada umat islam di Medan dan Sumut, bahwa masjid ini masjid perjuangan yang nilai sejarahnya kental oleh altivis Islam.

"Beberapa tahun yang lalu masjid ini oleh pihak-pihak tertentu akan diakuisisi dan di robohkan. Dengan kekuatan dan persatuan umat Islam masjid ini bisa dipertahankan. Karena inilah masjid wakaf dan semangat wakaf itu yang kami pertahankan dan akhirnya bisa bertahan dan umat Islam disekitar sini dapat melaksanakan ibadahnya lima waktu," pungkasnya. 

(cr14/tribun-medan.com)