Berita Internasional

Nenek 91 Tahun Didiagnosa Hamil oleh Dokter, Putranya Syok, Rahasia yang Disembunyikan Terungkap

Seorang nenek berusia 91 tahun divonis tengah hamil oleh dokter. Sontak saja salah satu anak laki-laki nenek tersebut kaget dan tak terima.

Sanook.com
Nenek 91 tahun dinyatakan hamil oleh dokter setelah dibawa putranya ke rumah sakit untuk berobat. 

Tapi hasilnya masih sama. Putranya sangat kesal dan marah. Fakta ini tidak dapat diterima.

"Saya masih berpikir rumah sakit salah didiagnosis. Oleh karena itu segera membawa pulang ibunya," ucapnya.

Namun, ketika mereka kembali ke rumah, desas-desus mulai beredar di desa. Semua orang tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Seorang wanita berusia 91 tahun yang sangat jujur dan lembut tiba-tiba hamil. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan hal-hal rohani.

Putra dan istri hampir tidak ingin meninggalkan rumah untuk melihat siapa pun. Akhirnya, dia secara bertahap menanyakan kebenaran dari mulut ibu.

Saat itulah rahasia yang disembunyikan wanita tua itu selama hampir 60 tahun terungkap.

Puluhan tahun yang lalu ketika suaminya meninggal, saat itu, sang putra baru berusia 6 tahun.

Tak lama setelah pemakaman suaminya, ia diketahui hamil. Dia sangat senang membayangkan melahirkan anak lagi untuk mendiang suaminya.

Meski miskin, dia tetap ingin melahirkan seorang anak. Saat kehamilan memasuki trimester ketiga, dia harus pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Tapi rumah sakitnya jauh dan butuh waktu lama, jadi ia harus membawa anaknya. Tapi sambil menaiki perahu untuk menyeberangi sungai, dia merasakan janin berhenti bergerak.

Nalurinya memberitahunya bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Ketika nenek itu pergi ke rumah sakit, dokter memberi tahu kabar buruk bahwa bayi dalam kandungannya telah meninggal.

Dia sangat patah hati tetapi dia tidak berani menangis karena dia takut putranya khawatir.

Setelah itu, dokter merekomendasikan operasi pengangkatan janin. Kalau tidak, itu juga dapat mempengaruhi kehidupannya, tetapi biaya operasi sama dengan biaya bulanan keluarganya pada waktu itu.

Akhirnya karena uang tidak cukup dan tidak ingin putranya tidak punya apa-apa untuk dimakan, ia pun menolak operasi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved