PSDS

Tanggapan Suporter terkait Kabar PSDS Deliserdang akan Dijual Rp 5 M

Kelompok suporter PSDS mulai bereaksi atas adanya kabar mengejutkan klub kebanggaan mereka akan dijual.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun Medan/Indra Gunawan
Para calon pemain PSDS Deliserdang tampak mendapat arahan dari Pelatih Susanto sebelum kegiatan latihan dimulai pada Selasa (4/7/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG - Kelompok suporter PSDS mulai bereaksi atas adanya kabar mengejutkan klub kebanggaan mereka akan dijual.

Disebut pemberitaan media sangat mengejutkan mereka karena dianggap tidak seharusnya kondisinya seperti itu.

Satu diantara yang terkejut adalah Darma Sucipto mewakili kelompok suporter dari Barisan Suporter Atrack (BSA).

"Sudah dengar bang kabar mau dijual. Ya terkejutlah karena baru setahun PSDS jadi PT sekarang sudah mau dijual, "ucap Darma Sucipto Rabu, (5/7/2023).

Darma bukan suporter PSDS yang baru muncul.

Meski saat ini klub suporter BSA baru terbentuk namun Darma Sucipto pernah juga bersama memimpin kelompok suporter bernama LAPAN yang merupakan singkatan dari Laskar Panglima Nayan di era tahun 2000an.

Saat itu ia pun menjadi Sekretaris LAPAN. Terkait rencana penjualan PSDS ini Darma pun menaruh harapan agar PSDS tetap berada di Deli Serdang khususnya di Lubuk Pakam.

"Kitapun masih pahamnya namanya masih setahun baru jadi PT. Maksih memaklumi kalau finansial seperti sekarang ini (sulit). Tapi dengar ini mau dijual terkejut juga. Ya kalau dijual dengan tidak mengganti nama, julukan dan home base nggak masalah juga tapikan yang namanya industri sepakbola kan kalau sudah berpindah tangan ya bisa pindah juga klub itu dan hilang, "kata Darma.

Pria yang juga menjadi seorang guru ini berpendapat berat rasanya PSDS bisa bertahan di Deli Serdang apabila sudah dipegang oleh pemilik baru.

Bahkan katanya kalau ada yang minat bisa saja betul-betul pindah dan berganti nama. Dan sebaliknya belum tentu ada yang minat untuk membeli kalau nama klub, julukan dan home base tidak boleh berganti seperti yang disyaratkan managemen.

"Kalau sudah menjadi sebuah PT ini dibuatlah kemajuan untuk industrinya apa saja. Kan banyak yang bisa dikerjakan. Untuk menopang perusahaan. Ya namanya perusahaan apa saja yang bisa dikerjakan untuk kemajuan sebuah perusahaan ya dilakukan. Kan tertera juga itu di kolom PT nya jenis-jenis usahanya, kan ada itu, "kata Darma.

"Misalnya baju home industrinya itulah dikembangkan. PSDS bisa bangkit asal bagus bangun komunikasi dengan yang di bawah. Pengurus pun yang tenar pun kayaknya Pak Cinwa saja kayaknya (yang begitu peduli), " ucap Darma.

(dra/tribun-medan.com)

PSDS Deli Serdang Dijual Rp 5 Miliar, Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Pembeli

PSDS Deli Serdang yang kini bersiap untuk menghadapi Liga 2 Indonesia siap untuk dijual.

Hal ini lantaran managemen menghadapi masalah pendanaan yang berlarut-larut. Karena diharapkan akan lebih baik kedepannya managemen pun menjual PSDS Rp 5 Miliar.

"Ya kita murah meriah aja. Kita mau jual 5 Miliar untuk 100 persen sahamnya. Sama siapa yang maulah baik swasta ataupun perorangan, "ujar Manager PSDS Deli Serdang, Herman Sagita Rabu, (5/7/2023).

Pria yang akrab disapa Cinwa ini menyebut pada tahun lalu ketika pertama kali Traktor Kuning merumput di Liga 2 banyak pemegang saham. Selama Kepala-Kepala OPD juga ada para Camat se Kabupaten Deli Serdang. Meski banyak namun saham yang ditanam hanya kecil.

"OPD 1 persen dan Camat 0,5 persen. Yang paling banyak Pak Ashari Tambunan (Bupati Deli Serdang) 10 persen. Saya ada juga dan beberapa orang lain. Belum ada 50 persen dari total saham. Kalau besaran saham nggak usah disebutkan lah karena kemarin masih kecil, "kata Cinwa.

Meski mau dijual namun managemen telah menetapkan persyaratan untuk peminatnya. Disebut managemen tetap mau PSDS berada di Deli Serdang. Nama juga masih sama tetap PSDS dan berjuluk Traktor Kuning. Ini disebut menjadi syarat utama.

"Ini demi kebaikan, biar maju PSDS ini. Kitakan nggak ada duit. Kita cari sponsor sana sini selama ini, minta dukungan ke perusahaan. Nggak ada dampak negative nya bahkan akan lebih maju. Saya bilang lagi pasti akan lebih maju, " Sebut Cinwa.

Cinwa menyebut rencana seperti ini sudah ada jauh hari bukan dadakan. Hanya saja saat itu masih terus dipikirkan dan diupayakan agar tim bisa berdikari karena juga bagus. Namun untuk saat ini kondisinya dirasa berat karena untuk mendapatkan sponsor juga dirasa tidak mudah.

Kondisi keuangan PSDS yang sulit sebenarnya sudah tampak jelas pada musim pertama Liga 2 tahun lalu. Saat itu meski Kabupaten Deli Serdang termasuk kawasan Industri namun untuk mendapat dukungan sponsor managemen kesulitan. Saat itu PSDS pun berlaga dengan kostum tanpa tulisan sponsor.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved