Breaking News

Rusia vs Ukraina

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev: Rusia Tidak Akan Menghentikan Perang Jika Ukraina. . .

Medvedev berjanji, Rusia tidak akan menghentikan perang jika masih ada ancaman Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Editor: AbdiTumanggor
REUTERS/Evgenia Novozhenina/wsj/cfo
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saling berbicara saat mereka menghadiri upacara peletakan rangkaian bunga memperingati serangan Nazi Jerman tahun 1941 di Makam Prajurit yang Tak Dikenal di Moskow, Rusia, Sabtu (22/6/2019) lalu. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan Rusia akan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.

Selama ini, Rusia menuntut NATO agar menghormati keamanan di perbatasannya, namun Kremlin tidak bisa menahan perluasan wilayah NATO.

"Rusia terancam oleh potensi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Kami akan menghentikan ancaman Ukraina bergabung dengan NATO melalui satu atau cara lainnya," kata Dmitry Medvedev dalam artikel nasional Rusia di media Rossiyskaya Gazeta, Minggu (2/7/2023).

Komentar Dmitry Medvedev itu menentang sejumlah anggapan bahwa Rusia disebut salah perhitungan untuk mencegah ekspansi NATO ke Ukraina yang justru membuat Finlandia dan Swedia mengajukan keanggotaan pada NATO. "Kedua negara nordik sudah bergabung dengan aliansi (NATO)," kata Medvedev.

"Padahal Rusia selalu meminta untuk tidak memperluas bagian ke bekas negara kita, terutama yang memiliki sengketa teritorial dengan kami," lanjutnya, dikutip dari RT.

Medvedev berjanji, Rusia tidak akan menghentikan perang jika masih ada ancaman Ukraina untuk bergabung dengan NATO. "Karena anggota NATO mengatakan, suatu negara tidak dapat bergabung dengan mereka jika terlibat dalam konflik bersenjata. Konflik dengan Ukraina akan permanen karena keberadaan Rusia dipertaruhkan," kata Medvedev memperingatkan.

Artikel itu merinci pandangan Medvedev tentang permusuhan di Ukraina dalam konteks konfrontasi geopolitik yang lebih luas.

Mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev
Mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev (kiri), sekutu Presiden Putin yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengunjungi pegunungan Prudboy di wilayah Volgograd, Rusia selatan, pada 1 Juni 2023. Medvedev mengatakan Rusia akan mencegah Ukraina bergabung NATO dengan segala cara apun termasuk prediksinya untuk memperpanjang perang. (Yekaterina SHTUKINA/SPUTNIK/ AFP)

Baca juga: Seorang Penulis Ukraina Tewas Terkena Rudal Rusia, Wanita Peneliti Kejahatan Perang

Perang akan Berlangsung Lama

Dmitry Medvedev mengaku memiliki pandangan sendiri soal perang di Ukraina. "Seseorang tidak perlu menjadi "nabi" untuk menyadari fase konfrontasi (di Ukraina) ini akan berlangsung selama beberapa dekade," prediksinya.

Menurutnya, perlu ada keseimbangan kekuatan global, di mana Ukraina tidak memiliki pandangan anti-Rusia seperti saat ini. "Tatanan dunia yang seimbang akan membutuhkan perjanjian internasional baru yang mirip dengan Undang-Undang Akhir Helsinki tahun 1975 dan kemungkinan perombakan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Medvedev.

Perjanjian tersebut merupakan elemen kunci dari detente AS-USSR (Uni Soviet) yang menguraikan komitmen para penandatangan untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).

serang rudal rusia di ukraina baru-baru ini
SERANGAN RUDAL RUSIA - Orang  melewati bangunan komersial, yang rusak setelah serangan Rusia semalam di Odesa pada 14 Juni 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Setidaknya tiga orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan rudal Rusia di kota pelabuhan Ukraina selatan Odesa pada 14 Juni 2023, kata pihak berwenang. (Oleksandr GIMANOV / AFP)

Baca juga: Sang Penulis Kejahatan Perang Rusia-Ukraina Itu Telah Tewas Dirudal, Inilah Sosok Victoria Amelina

Ukraina Berharap Diundang ke KTT NATO

Sementara, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya mengatakan harapannya kepada Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, yang berkunjung ke Kyiv pada Sabtu (1/7/2023).

Ia meminta dukungan Spanyol agar Ukraina diundang ke KTT NATO dan mengharapkan keanggotaan NATO.

"Kami yakin, hari ini ada semua alasan untuk memperpanjang undangan keanggotaan NATO untuk Ukraina," kata Presiden Zelensky.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved