Sumut Inflasi Sebesar 0,31 Persen Pada Juni 2023, Daging Ayam dan Cabai Merah Jadi Pemicunya

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, laju pergerakan harga atau inflasi di Sumut pada Juni 2023 mencapai 0,31 persen secara bulan atau month to month (MoM).  

Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,14 persen pada Juni 2023.

Baca juga: Hapus Kemiskinan Ekstrem melaui Regsosek, BPS Sumut Lakukan Pendataan

Jika dilihat dari tahun kalender, inflasi Sumut mencapai 0,68 persen atau lebih rendah dari nasional yang sudah mencapai 1,24 persen. 
 
"Di bulan Juni 2023 ini, ada momen-momen Idul Adha dan juga ada terkait dengan peristiwa penurunan harga BBM dan berbagai dinamika terkait dengan Volatilitas beberapa produk dinas pertanian bahan makanan khususnya," ujar Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanuddin, Senin (3/7/2023) 

Di Sumut sendiri, kelompok makanan, minuman dan tembakau merupakan penyumbang inflasi terbesar pada Juni 2023 ini. 

"Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengambil andil yang cukup tinggi dengan inflasi 1,07 persen itu mengambil andil 0,35 persen artinya ini cukup dominan untuk andil kita," ungkapnya. 

Kemudian, jika dilihat secara mendalam, terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil yang cukup tinggi yaitu daging ayam ras dengan andil 0,14 persen, cabai merah 0,14 persen, telur ayam ras 0,04 persen, bawang putih 0,03 persen dan sawi hijau 0,03 persen. 

Sementara itu, ada beberapa komoditas lain yang dapat meredam inflasi tersebut dengan penurunan harga (deflasi) yaitu kelompok transportasi dengan tingkat inflasi sebesar -0,48 persen dengan andil sebesar -0,05

Baca juga: BPS Sumut Bentuk Pojok Statistik di Perpustakaan USU, Ini Tujuannya

"Itu terkait adanya penurunan pertamax pada awal bulan Juni itu juga memberikan satu tekanan deflasi kita di bulan Juni 2023 ini," ungkapnya. 

Adapun komoditas penyumbang deflasi pada Juni 2023 adalah bensin -0,05 persen, ikan tongkol -0,04 persen, jeruk -0,04 persen, ikan dencis -0,03 persen dan angkutan udara -0,02 persen. 

(cr10/tribun-medan.com)