Liga Indonesia

Eks PSMS Medan Gustavo Chena Beberkan Ngerinya Main di Liga Indonesia, Pola Makan pun Sembrono

Lebih gilanya, Gustavo Chena menyoroti masalah pemain Indonesia yang kerap makan sembarangan.

Kolase Tribun Medan
Gustavo Chena mantan pemain PSMS Medan 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan pemain asing yang pernah memperkuat PSMS Medan, Gustavo Chena menceritakan pengalaman buruknya selama berkarier di Liga Indonesia.

Hal terburuk yang pernah ia rasakan, pola makan pemain sembarangan hingga ada pemain yang mogok dari latihan.

Pengalaman itu, ia ceritakan kepada media asal Argentina, Infobae.

Seperti yang diketahui, Gustavo Chena sendiri pernah makan asam garam di Liga Indonesia pada periode 2000-an.

Ia mengawali karier di Persija Jakarta pada tahun 2003 lalu mengakhirinya di Gresik United pada 2014.

Namanya sempat melejit bersama PSMS Medan usai mengantarkan tim Ayam Kinantan runner-up Liga Indonesia 2007 silam.

Baca juga: Belum Capai Target, Seleksi dan Trial PSMS Medan Lanjut ke Tahap 2 dan 3

Selama rentang waktu 11 tahun kariernya di Liga Indonesia, ia menceritakan banyak hal gila selama di Tanah Air.

Menurutnya, Liga Indonesia pada era nya dulu benar-benar mengabaikan proses yang berjenjang untuk mengembangkan sepak bola.

Tentu, ini jauh berbeda dengan apa yang terjadi di kampung halamannya, yaitu Argentina.

Sangat jauh berbeda soal budaya dan olah raga itu sendiri, di Indonesia sendiri mereka punya fans yang super fanatik seperti di negara kita (Argentina)," ujar Gustavo Chena dilansir BolaSport.com dari Infobae.

"Mereka bisa memenuhi stadion dengan kapasitas 80 ribu penonton, tetapi mereka kurang dalam fondasi untuk mengembangkan sepak bola itu sendiri."

Baca juga: Selain Nico Malau, PSMS Permanenkan Abdul Rohim Jelang Liga Nusantara 2023/2024

"Itu karena mereka lebih senang dengan proses instan. Mereka berlomba-lomba membawa pemain terkenal, tetapi tidak memiliki fondasi untuk pengembangan pemain lokal," ujarnya.

Lebih gilanya, Gustavo Chena menyoroti masalah pemain Indonesia yang kerap makan sembarangan.

"Sebagai tambahan, ketika masuk dalam masalah sikap, itu sangat berbeda, terutama makanan, yang jauh seperti (atlet) di negara kita," ujar Gustavo Chena.

"Ini jadi masalah besar di sepak bola, karena pemain muda dan profesional tidak memilih pendidikan yang memadai (soal gizi)."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved