Berita Sumut
Etnis Simalungun Keberatan, Gunung Si Imbou Bolon Diklaim Suku Lain dengan Nama Simbolon
Sejumlah tokoh dari etnis Simalungun membantah penamaan sebuah gunung yang berada di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, dengan nama Gunung Simbolon
Penulis: Alija Magribi |
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Sejumlah tokoh dari etnis Simalungun membantah penamaan sebuah gunung yang berada di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, dengan nama Gunung Simbolon.
Bagi mereka, nama gunung tersebut aslinya adalah Si Imbou Bolon.
Baca juga: Marsombuh Sihol, Kenalkan Sejarah Peran Etnis Simalungun Membangun Kota Tebingtinggi
Protes itu dilayangkan etnis Simalungun, yang salah satunya dari kalangan muda yaitu Jhon Mejer Purba pada Jumat (23/6/2023), setelah adanya niatan Punguan Simbolon dohot Boruna (PSBI) melakukan tapak tilas di gunung tersebut pada Sabtu-Minggu (24-26/6/2023).
"Penyebutan nama Gunung (Dolog dalam bahasa Simalungun) Simbolon berawal dari keberadaan kera dalam bahasa Simalungun yang disebut imbou atau si imbou (si kera) bukan Simbolon sebagai Marga," katanya.
Diterangkan Jhon, pada era terdahulu, di gunung yang notabene merupakan hutan tersebut, tidak sedikit ditemukan kera berukuran besar (siamang).
Oleh orang Simalungun di era itu menyebutnya Siimbou Bolon, yang artinya kera raksasa (kera berukuran besar/imbou bolon dalam bahasa Simalungun).
Hanya saja semakin lama, diperkirakan agar lebih mudah diucapkan, maka disebutlah, Si Imbou Bolon menjadi Simbolon.
"Karena di gunung itu banyak kera berukuran besar, maka disebutlah nama gunung tersebut, awalnya Siimbou Bolon, kemudian berubah menjadi Simbolon. Jadi itulah kisah yang kita dengar dari orang-orang tua kita dulu. Awalnya Siimbou Bolon, berubah menjadi Simbolon," kata Jhon Mejer
Perubahan Penyebutan
Ditinjau dari aspek yang berbeda, menurut Prof Amrin Saragih MA.PhD proses linguistik potensial terjadi dalam penamaan Gunung/Dolog Si Imbou Bolon.
Proses pertama, dalam ucapan cepat atau berulang-ulang bunyi /i/ dari prefiks atau kata sandang “Si” menyatu dengan bunyi /i/ pada suku pertama “Imbou”. Proses pertama ini menghasilkan /Siibou bolon.
Proses kedua, bunyi /b/ pada suku kedua kata “Imbou” menyatu dgn bunyi /b/ pada suku pertama kata “Bolon”. Proses pertama dan kedua menghasilkan bunyi /Siimboubolon/.
Selanjutnya, proses ketiga bunyi /ii/ menyatu menjadi /i/, bunyi diftong /ou/ menyatu dgn vowel /o/ pada “bo-” karena satu daerah artikulasi; selanjutnya bunyi /bo/ dan /bo/ lesap satu menjadi /satu /bo/ saja.
Jadi, proses pertama, kedua dan ketiga menghasilkan: dari/Si Imbou Bolon/menjadi/Siimboubolon/ menjadi /Simboubolon/ menjadi /Simbobolon/ dan akhirnya menjadi /Simbolon/.Proses ini memenuhi aturan atau hukum Phonology.
Baca juga: Etnis Simalungun Kini Punya Lembaga Adat
"Jadi penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Gunung/Dolog Si Imbou Bolon yang sekarang menjadi Gunung/Dolog Simbolon, tidak ada kaitannya dengan Simbolon sebagai Marga, apalagi sampai mengklaim wilayah tersebut milik mereka," jelasnya.
| Penjelasan Polda Sumut Penyebab 7 Tersangka Kasus Pembunuhan Dilepas, Istri Korban Kecewa |
|
|---|
| Nasib Eks Kepala Dinas Perhubungan Siantar Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara, Pungli Parkir Ilegal |
|
|---|
| Daftar Lengkap 14 Pejabat Eselon II Pemkab Karo yang Baru Dilantik Bupati, Berikut Nama-namanya |
|
|---|
| Penyebab Gubernur Bobby tak Dihadirkan di Sidang Perkara Korupsi Jalan Sumut, Penjelasan Jaksa KPK |
|
|---|
| Daftar Nama 15 Pejabat Kepala Kejaksaan di Sumut Dilantik, Termasuk Wakajati, 5 Asisten di Kejatisu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bukan-Gunung-Simbolon.jpg)